SpongeBob SquarePants adalah sebuah serial film animasi yang paling populer di Nickelodeon. Pada awalnya serial kartun ini ditayangkan pada tahun 1999 di Amerika Serikat dan dicipta oleh Stephen Hillenburg, seorang animator dan ahli biologi laut, dan diterbitkan oleh perusahaan beliau, United Plankton Pictures Inc. Seri kartun ini ditayangkan di Malaysia menerusi saluran Nickelodeon dan TV3, dan juga melalui saluran TV9 yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu.
Di Indonesia serial ini dipopulerkan oleh LaTiVi (sekarang TvOne), kemudian hak tayang acara-acara yang diproduksi oleh Nickelodeon dibeli oleh Global TV. Kartun ini diciptakan oleh seorang ahli biologi laut dan animator Stephen Hillenburg dan lalu dirilis melalui perusahaannya United Plankton Pictures Inc. Serial ini settingnya berada di Samudra Pasifik di kota Bikini Bottom.Daftar isi [sembunyikan]
1 Latar
2 Watak
3 Tokoh
4 Tempat dalam siri SpongeBob
5 Produk dalam serial Spongebob
6 Binatang yang ada di Bikini Bottom
7 Popularitas
7.1 Tarikan meluas
8 Penghargaan
9 Keluaran media
9.1 Episode
9.2 Film
9.3 Tayangan singkat
10 Musik
11 Referensi
12 Pranala luar
Latar
SpongeBob SquarePants ialah seekor spons yang tinggal dalam sebuah rumah nanas dalam laut di kota Bikini Bottom, manakala tetanggannya Squidward Tentacles ialah seekor gurita yang tinggal dalam rumah moai. Tetangga SpongeBob yang lain dan teman akrabnya, Patrick Star seekor bintang laut merah muda, tinggal di bawah sebuah batu. Rumah Squidward terletak di antara rumah Spongebob dan rumah Patrick, dan inilah yang meresahkan Squidward.
SpongeBob dan kawan-kawannya tinggal di kota Bikini Bottom dalam lautan Pasifik. Bikini Bottom dilihatkan sebagai sebuah kota biasa dengan pusat kota, pinggir kota, kawasan pantai, lapangan terbang, rangkaian bunga laut dan taman hiburan sendiri. Stephen Hillenburg pernah berkata bahawa Bikini Bottom direka lebih kurang berdasarkan kota Seattle, Washington.
Hewan peliharaan SpongeBob ialah seekor siput laut bernama Gary, yang "mengeong" seperti kucing. Meskipun tidak banyak berbicara (kecuali dalam beberapa episode), watak-watak lain kelihatan mampu memahaminya. Tambahan pula, cacing laut menyalak seperti anjing dan dirantai. Ubur-ubur disamakan dengan lebah; bunyi desas-desus, sengatan bisa (tetapi kelihatan seperti kejutan elektrik), dan menghasilkan "jeli" yang lezat, memperolok-olok nama "jellyfish" sambil membandingkan jeli dengan madu lebah. Ikan berperan sebagai warga kota tetapi tidak dijadikan tokoh penting.
SpongeBob yang penyerap, kuning, dan berlubang ini, bekerja sebagai juru masak di Krusty Krab, sebuah restoran makanan cepat saji, dimana Squidward juga bekerja sebagai kasir. Krusty Krab dimiliki Eugene H. Krabs (Mr. Krabs). Sheldon J. Plankton adalah musuh bebuyutan Krabs yang memiliki sebuah restoran makanan cepat saji bertaraf rendah bernama The Chum Bucket yang terletak berhadapan Krusty Krab. The Chum Bucket seolah-olah tidak pernah dikunjungi pelanggan, dan Plankton meluangkan kebanyakan waktunya untuk merancang peralatan untuk mencuri resep burger Krabby Patty milik Mr. Krabs. Plankton hanya berhasil mencuri resep itu dalam The Spongebob Squarepants Movie; formulanya tidak pernah diperlihatkan kepada penonton. Istri komputer Plankton, Karen, kadang-kala membantunya dalam rancangan jahatnya atau bertengkar dengannya.
Satu lagi kawan SpongeBob ialah Sandy Cheeks, seekor tupai yang berasal dari Texas dan tinggal di dalam kubah anti-air di Bikini Bottom. Dia diantar ke dalam lautan oleh majikan-majikannya yang berupa simpanse. Ketika di luar kubahnya, dia memakai baju seperti Astronot.
Penduduk Bikini Bottom mengendarai kapal seolah-olah mobil. SpongeBob masih belajar dalam sekolah mengemudi setelah gagal dalam ujian mengemudi (ada 2 versi tentang ketidaklulusan ini,yaitu 58 kali(menurut episode"Drive to Tears"),dan 1.000.006 kali(menurut episode"Mrs.Puff,you Fired"). Setiap pergerakan menghasilkan gelembung untuk mengingkatkan penonton bahawa cerita ini berlatarkan lautan. Namun begitu, terdapat babak-babak di mana terdapat selapisan air yang berasingan daripada air lautan (seperti adanya pantai) dan api bisa dinyalakan dalam lautan.
[sunting]
Watak
Tokoh utama Spongebob adalah sebuah spons laut berwarna kuning yang hidup bersama peliharaannya, Garry, seekor siput laut yang berperilaku sebagai kucing.
Spongebob tinggal bertetangga dengan sahabatnya Patrick, seekor bintang laut dan tetangga yang selalu memusuhinya: Squidward, seekor gurita yang tidak senang bersosialisasi, memiliki sifat penggerutu, dan hobi bermain Klarinet.
Kelucuan-kelucuan dalam cerita serial ini bersumber dari perilaku sehari-hari Spongebob yang polos, optimis, selalu ceria, dan memiliki prasangka baik terhadap siapapun.
Terkadang perilaku ini membawa bencana, dimanfaatkan, atau terjadi salah paham kala disatukan dengan sifat-sifat mahluk lain yang tinggal di Bikini Bottom.
[sunting]
Tokoh
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Daftar karakter SpongeBob SquarePants
SpongeBob SquarePants - tokoh utama dalam kartun ini yang berbentuk spon berwarna kuning. Spongebob tinggal di dalam rumah berbentuk nanas di dalam laut. Dia juga memelihara seekor siput yang bernama Gary. Merupakan koki di Krusty Krab yang terkenal dengan Krabby Patty.
Squidward Tentacles - seekor gurita yang tinggal di dalam kepala Pulau Easter. Sangat benci pada Spongebob dan Patrick yang suka mengganggunya. Dia mempunyai seorang saingan yang juga seekor gurita bernama Squilliam Fancyson. Merupakan kasir di Krusty Krab yang pemalas, sangat menyukai dansa,dan sempat pindah rumah karena rumahnya dihancurkan Spongebob dan Patrick di salah satu episode.
Patrick Star - Teman akrab Spongebob yang berbentuk Bintang laut. Patrick tinggal di bawah batu. Patrick merupakan penduduk paling bodoh di Bikini Bottom.
Eugene H. Krabs (Tuan Krabs) - pemilik restoran Krusty Krab yang hanya memikirkan soal uang (dia dikatakan sangat serakah dan pelit). Spongebob dan Squidward bekerja di restoran ini.
Sandy Cheeks (Sandy si Tupai) - seekor tupai yang tinggal di dalam laut. Sandy menyukai karate, dikatakan suka meminum saus yang amat pedas dan juga aksi-aksi "stunt". Nama asli Sandy adalah Sandra "Sandy" Cheeks. Dia tinggal di sebuah kubah anti-air yang mempunyai sebatang pohon besar.
Gary - Seekor siput peliharaan Spongebob. Berbunyi seperti kucing dan merupakan siput yang bijak. Tidak suka kepada Squidward.
Sheldon J. Plankton - pemilik restoran Chum Bucket. Amat terobsesi dengan Krabby Patty sehingga sanggup mencuri resepnya(tapi tak pernah menang).
Larry Lobster - seekor udang karang yang sangat kuat. Kerap kali dapat dilihat di Goo Lagoon.
Pearl Krabs - seekor ikan paus yang merupakan anak Mr. Krabs. Amat menyukai hiburan dan berumur 16 tahun.
Mermaidman - merupakan salah seorang pahlawan super (yang sudah tua) di Bikini Bottom.
Barnacleboy - Teman Mermaidman dan kurang menyukai Spongebob (dan juga gelarannya yang mengandungi "boy", padahal sudah cukup tua seperti Mermaidman).
Dirty Bubble - partner dari Man Ray. Merupakan musuh dari Mermaidman dan Barnacleboy. Wujudnya seperti Gelembung udara berwarna Cokelat.
Man Ray* - Merupakan Musuh terbesar dari Mermaidman dan Barnacleboy. Bentuk tubuh dan Wujudnya seperti Ultraman.
[sunting]
Tempat dalam siri SpongeBob
Bikini Bottomshire - Nama Bikini Bottom pada zaman dahulu, daerah ini dikuasai oleh King Krab, yang merupakan rival dari penyihir Plankton.
Goo Lagoon - Sebuah pantai di Bikini Bottom yang sering dikunjungi Spongebob dan teman-teman.
Rock Bottom - Sebuah tempat di luar Bikini Bottom yang didiami ikan-ikan aneh.
K-Blub - Salah satu stasion radio di Bikini Bottom.
Sea Needle - Bangunan tinggi yang juga parodi dari bangunan Space Needle di Seattle
Shell City - Merupakan toko cenderamata yang terletak di darat. (hanya muncul dalam film Spongebob the Movie)
Jellyfish fields (Padang Ubur-ubur) - Tempat berburu Ubur-ubur. Spongebob seringkali datang ke tempat ini.
Krusty Krab - Restoran cepat saji di mana Spongebob dan Squidward berkerja. Krusty Krab menjual makanan paling disukai selautan yakni Krabby Patty yang seperti burger.
Discount Grocery Mart - Minimarket yang biasa memberikan potongan harga.
Shady Shoals - panti jompo yang di tinggali Mermaidman dan Barnacleboy.
Fancy Restaurant - Restoran bintang lima , dimana Spongebob pernah bekerja disini di salah satu episode.
Glove World - taman hiburan di Bikini Bottom.tempat bermain Spongebob dan Patrick sebelum ke Rock Bottom.
Chum Bucket - Rumah makan dimana Plankton menyusun rencana jahatnya dan tinggal bersama Karen. Selalu kosong tanpa pengunjung.
New Kelp - Kota dimana Spongebob menjadi walikota dan namanya berubah menjadi Cheese Head Brown Pants
Residents' Row Tempat tinggal Patrick, Squidward & Spongebob
Loker Davy Jones - Tempat dimana orang yang memiliki sifat yang tidak baik, tempat yang penuh dengan kaus kaki.
Fast Food Coliseum - Tempat para koki untuk mengikuti kejuaraan masak tahunan.
Barg 'n Mart - Tempat para warga Bikini Bottom berbelanja.
Diner Sebuah restoran yang muncul di beberapa episode yaitu Chocolate With Nuts, Mermaidman & Barnacleboy II,& Missing Identity
Oyster Stadium Tempat tiram & tempat Pertandingan siput.Terletak di Kebun Binatang Bikini Bottom
Mrs. Puff Boating School Tempat Spongebob belajar mengemudi, di sekolah ini sponge bob tak pernah lulus ujian mengemudi.
Palace of Pranks-toko yang menjual barang barang jahil/mainan
[sunting]
Produk dalam serial Spongebob
Krabby Patty - Makanan yang disukai oleh warga Bikini Bottom, Plankton selalu berusaha mencurinya.
Kelpo - Sereal yang selalu menjadi menu sarapannya Spongebob.
Sea Nuts - Kacang laut yang berbentuk seperti kacang pada umumnya.
Mobil transparan- mobil yang selalu dipakai oleh Mermaidman dan Barnacleboy,yang transparan.
Bikini Bottom Phonebook - buku telpon yang pernah diisi oleh iklannya Chum Bucket
Fancy Living Digest - majalah yang memandu cara menjadi kaya dalam waktu yang singkat
Kelp Shake - Minuman enak yang pernah dijual di Bikini Bottom, belakangan diketahui bahwa produk ini mengandung zat radioaktif.
Nachos - Kentang yang menjadi makanan preman siput pada episode Have You Seen This Snail ?
Ol'Reliable - Jaring ubur-ubur yang pernah dipakai Spongebob
Spat si Spatula - Spatula yang selalu digunakan Spongebob untuk memasak Krabby Patty.
Tartar Sauce - Saus tartar adalah produk saus yang berefek seperti asam yang berbahaya
Volcano Sauce - Saus extra pedas
Mangkuk Gary - Mangkuk untuk sarapan Gary.
[sunting]
Binatang yang ada di Bikini Bottom
Alaskan Big Worm Monster cacing raksasa dari Alaska yang senang memakan apa saja
Sea Bear Monster berwajah beruang dan perawakannya seperti ikan besar, monster besar yang pernah muncul di majalah-majalah fiksi Bikini Bottom
Sea Rhino Monster berwajah badak dan perawakannya seperti badak yang memiliki sirip
Nematoda Cacing kecil yang hidup berkelompok dan seperti parasit
Ubur-ubur Binatang yang pada umumnya berwarna pink, dan sering ditangkap oleh Spongebob, populasinya sekitar 1 juta ubur-ubur dan tinggal di Jellyfish Fields.
[sunting]
Popularitas
SpongeBob SquarePants merupakan satu-satunya kartun untuk memasuki senarai 10 Teratas secara konsisten dalam pemeringkatan Nielsen, dan menurut pihak Nickelodeon, Nickelodeon cartoon "berbujet rendah" pertama yang menjadi amat popular. Kartun berbujet rendah tidak banyak meraih penghargaan sebanyak rancangan berbujet tinggi seperti Rugrats, namun semenjak muncul di kaca TV pada tahun 1999, SpongeBob meraih bilangan penonton yang cukup dalam pemeringkatan agar dianggap popular, maka menjadi lebih popular berbanding Rugrats. SpongeBob mengikuti rancangan Nickelodeon lain yang menarik penonton lebih "matang": The Ren & Stimpy Show, Rocko's Modern Life, skit-skit Kablam!, Action League Now! dan The Angry Beavers. Rancangan-rancangan lain turut mengikuti trend ini: Invader Zim dan The Fairly OddParents meraih bilangan peminat yang serupa pada tahun 2001, dan OddPatents hanya di tempat kedua selepas SpongeBob dari segi kelarisan, manakala Zim menarik pengikutan kultus[rujukan?]. Rancangan ini mula pada tahun 1999, dan ketika itu, Pokémon masih menjadi kegilaan yang terbesar. SpongeBob tidak meningkatkan popularitinya sehingga tahun 2000, dan semenjak itu kekal popular sehingga ke hari ini.
[sunting]
Tarikan meluas
SpongeBob ialah salah satu daripada banyak siri kartun yang direka untuk menarik penonton dewasa dan kanak-kanak. ini mungkin banyak berkaitan dengan gambaran kehidupan dan keadaan dalam air yang aneh, dan penggunaan situasi, sentuhan dan istilah yang sukar difahami penonton yang lebih muda. Terdapat juga senario ironis rumit yang memerlukan perhatian teliti.
Sebahagian tarikan rancangan ini berkait rapat dengan sifat kebudak-budakan SpongeBob dan sahabat karibnya, Patrick Star, yang kedua-duanya berusia dewasa tetapi menunjukkan sifat kelurusan kanak-kanak manusia. Namun, watak-watak ini tida terkecuali daripada kegiatan yang lebih bersifat dewasa, seperti kepujanggan rock dalam persembahan stadium, atau Patrick meminta SpongeBob beranak lagi setelah mengambil seekor kapis bayi di bawah jagaan mereka.
Rancangan ini menjadi popular dengan penonton remaja dan dewasa sehingga siri ini disiarkan di MTV dan ditampilkan dalam Spike TV. The SpongeBob SquarePants Movie yang dikeluarkan pada 19 November 2004, menyaksikan penampilan istimewa oleh David Hasselhoff, dalam satu babak ajukan peranan beliau dari siri TV Baywatch.
[sunting]
Penghargaan
Di bawah ini adalah penghargaan-penghargaan yang pernah diraih kartun SpongeBob SquarePants:
Anugerah Annie
Terbitan Televiysen Animasi Terbaik (2005)
Pengarangan Terbaik dalam Terbitan Televisyen Animasi (2006)
Kids' Choice Awards
Kartun Terbaik (2003, 2004, 2005, 2006, 2007)
Television Critics Association Awards
Pencapaian Cemerlang dalam Rancangan Kanak-kanak (2002)
Indonesian Kids Choice Awards
Kartun Terbaik (2008, 2009)
Website resmi..
Spongebob Australia
Spongebob Website
Monday, November 23, 2009
Spongbob Si kotak
SpongeBob SquarePants adalah sebuah serial film animasi yang paling populer di Nickelodeon. Pada awalnya serial kartun ini ditayangkan pada tahun 1999 di Amerika Serikat dan dicipta oleh Stephen Hillenburg, seorang animator dan ahli biologi laut, dan diterbitkan oleh perusahaan beliau, United Plankton Pictures Inc. Seri kartun ini ditayangkan di Malaysia menerusi saluran Nickelodeon dan TV3, dan juga melalui saluran TV9 yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu.
Di Indonesia serial ini dipopulerkan oleh LaTiVi (sekarang TvOne), kemudian hak tayang acara-acara yang diproduksi oleh Nickelodeon dibeli oleh Global TV. Kartun ini diciptakan oleh seorang ahli biologi laut dan animator Stephen Hillenburg dan lalu dirilis melalui perusahaannya United Plankton Pictures Inc. Serial ini settingnya berada di Samudra Pasifik di kota Bikini Bottom.Daftar isi [sembunyikan]
1 Latar
2 Watak
3 Tokoh
4 Tempat dalam siri SpongeBob
5 Produk dalam serial Spongebob
6 Binatang yang ada di Bikini Bottom
7 Popularitas
7.1 Tarikan meluas
8 Penghargaan
9 Keluaran media
9.1 Episode
9.2 Film
9.3 Tayangan singkat
10 Musik
11 Referensi
12 Pranala luar
Latar
SpongeBob SquarePants ialah seekor spons yang tinggal dalam sebuah rumah nanas dalam laut di kota Bikini Bottom, manakala tetanggannya Squidward Tentacles ialah seekor gurita yang tinggal dalam rumah moai. Tetangga SpongeBob yang lain dan teman akrabnya, Patrick Star seekor bintang laut merah muda, tinggal di bawah sebuah batu. Rumah Squidward terletak di antara rumah Spongebob dan rumah Patrick, dan inilah yang meresahkan Squidward.
SpongeBob dan kawan-kawannya tinggal di kota Bikini Bottom dalam lautan Pasifik. Bikini Bottom dilihatkan sebagai sebuah kota biasa dengan pusat kota, pinggir kota, kawasan pantai, lapangan terbang, rangkaian bunga laut dan taman hiburan sendiri. Stephen Hillenburg pernah berkata bahawa Bikini Bottom direka lebih kurang berdasarkan kota Seattle, Washington.
Hewan peliharaan SpongeBob ialah seekor siput laut bernama Gary, yang "mengeong" seperti kucing. Meskipun tidak banyak berbicara (kecuali dalam beberapa episode), watak-watak lain kelihatan mampu memahaminya. Tambahan pula, cacing laut menyalak seperti anjing dan dirantai. Ubur-ubur disamakan dengan lebah; bunyi desas-desus, sengatan bisa (tetapi kelihatan seperti kejutan elektrik), dan menghasilkan "jeli" yang lezat, memperolok-olok nama "jellyfish" sambil membandingkan jeli dengan madu lebah. Ikan berperan sebagai warga kota tetapi tidak dijadikan tokoh penting.
SpongeBob yang penyerap, kuning, dan berlubang ini, bekerja sebagai juru masak di Krusty Krab, sebuah restoran makanan cepat saji, dimana Squidward juga bekerja sebagai kasir. Krusty Krab dimiliki Eugene H. Krabs (Mr. Krabs). Sheldon J. Plankton adalah musuh bebuyutan Krabs yang memiliki sebuah restoran makanan cepat saji bertaraf rendah bernama The Chum Bucket yang terletak berhadapan Krusty Krab. The Chum Bucket seolah-olah tidak pernah dikunjungi pelanggan, dan Plankton meluangkan kebanyakan waktunya untuk merancang peralatan untuk mencuri resep burger Krabby Patty milik Mr. Krabs. Plankton hanya berhasil mencuri resep itu dalam The Spongebob Squarepants Movie; formulanya tidak pernah diperlihatkan kepada penonton. Istri komputer Plankton, Karen, kadang-kala membantunya dalam rancangan jahatnya atau bertengkar dengannya.
Satu lagi kawan SpongeBob ialah Sandy Cheeks, seekor tupai yang berasal dari Texas dan tinggal di dalam kubah anti-air di Bikini Bottom. Dia diantar ke dalam lautan oleh majikan-majikannya yang berupa simpanse. Ketika di luar kubahnya, dia memakai baju seperti Astronot.
Penduduk Bikini Bottom mengendarai kapal seolah-olah mobil. SpongeBob masih belajar dalam sekolah mengemudi setelah gagal dalam ujian mengemudi (ada 2 versi tentang ketidaklulusan ini,yaitu 58 kali(menurut episode"Drive to Tears"),dan 1.000.006 kali(menurut episode"Mrs.Puff,you Fired"). Setiap pergerakan menghasilkan gelembung untuk mengingkatkan penonton bahawa cerita ini berlatarkan lautan. Namun begitu, terdapat babak-babak di mana terdapat selapisan air yang berasingan daripada air lautan (seperti adanya pantai) dan api bisa dinyalakan dalam lautan.
[sunting]
Watak
Tokoh utama Spongebob adalah sebuah spons laut berwarna kuning yang hidup bersama peliharaannya, Garry, seekor siput laut yang berperilaku sebagai kucing.
Spongebob tinggal bertetangga dengan sahabatnya Patrick, seekor bintang laut dan tetangga yang selalu memusuhinya: Squidward, seekor gurita yang tidak senang bersosialisasi, memiliki sifat penggerutu, dan hobi bermain Klarinet.
Kelucuan-kelucuan dalam cerita serial ini bersumber dari perilaku sehari-hari Spongebob yang polos, optimis, selalu ceria, dan memiliki prasangka baik terhadap siapapun.
Terkadang perilaku ini membawa bencana, dimanfaatkan, atau terjadi salah paham kala disatukan dengan sifat-sifat mahluk lain yang tinggal di Bikini Bottom.
[sunting]
Tokoh
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Daftar karakter SpongeBob SquarePants
SpongeBob SquarePants - tokoh utama dalam kartun ini yang berbentuk spon berwarna kuning. Spongebob tinggal di dalam rumah berbentuk nanas di dalam laut. Dia juga memelihara seekor siput yang bernama Gary. Merupakan koki di Krusty Krab yang terkenal dengan Krabby Patty.
Squidward Tentacles - seekor gurita yang tinggal di dalam kepala Pulau Easter. Sangat benci pada Spongebob dan Patrick yang suka mengganggunya. Dia mempunyai seorang saingan yang juga seekor gurita bernama Squilliam Fancyson. Merupakan kasir di Krusty Krab yang pemalas, sangat menyukai dansa,dan sempat pindah rumah karena rumahnya dihancurkan Spongebob dan Patrick di salah satu episode.
Patrick Star - Teman akrab Spongebob yang berbentuk Bintang laut. Patrick tinggal di bawah batu. Patrick merupakan penduduk paling bodoh di Bikini Bottom.
Eugene H. Krabs (Tuan Krabs) - pemilik restoran Krusty Krab yang hanya memikirkan soal uang (dia dikatakan sangat serakah dan pelit). Spongebob dan Squidward bekerja di restoran ini.
Sandy Cheeks (Sandy si Tupai) - seekor tupai yang tinggal di dalam laut. Sandy menyukai karate, dikatakan suka meminum saus yang amat pedas dan juga aksi-aksi "stunt". Nama asli Sandy adalah Sandra "Sandy" Cheeks. Dia tinggal di sebuah kubah anti-air yang mempunyai sebatang pohon besar.
Gary - Seekor siput peliharaan Spongebob. Berbunyi seperti kucing dan merupakan siput yang bijak. Tidak suka kepada Squidward.
Sheldon J. Plankton - pemilik restoran Chum Bucket. Amat terobsesi dengan Krabby Patty sehingga sanggup mencuri resepnya(tapi tak pernah menang).
Larry Lobster - seekor udang karang yang sangat kuat. Kerap kali dapat dilihat di Goo Lagoon.
Pearl Krabs - seekor ikan paus yang merupakan anak Mr. Krabs. Amat menyukai hiburan dan berumur 16 tahun.
Mermaidman - merupakan salah seorang pahlawan super (yang sudah tua) di Bikini Bottom.
Barnacleboy - Teman Mermaidman dan kurang menyukai Spongebob (dan juga gelarannya yang mengandungi "boy", padahal sudah cukup tua seperti Mermaidman).
Dirty Bubble - partner dari Man Ray. Merupakan musuh dari Mermaidman dan Barnacleboy. Wujudnya seperti Gelembung udara berwarna Cokelat.
Man Ray* - Merupakan Musuh terbesar dari Mermaidman dan Barnacleboy. Bentuk tubuh dan Wujudnya seperti Ultraman.
[sunting]
Tempat dalam siri SpongeBob
Bikini Bottomshire - Nama Bikini Bottom pada zaman dahulu, daerah ini dikuasai oleh King Krab, yang merupakan rival dari penyihir Plankton.
Goo Lagoon - Sebuah pantai di Bikini Bottom yang sering dikunjungi Spongebob dan teman-teman.
Rock Bottom - Sebuah tempat di luar Bikini Bottom yang didiami ikan-ikan aneh.
K-Blub - Salah satu stasion radio di Bikini Bottom.
Sea Needle - Bangunan tinggi yang juga parodi dari bangunan Space Needle di Seattle
Shell City - Merupakan toko cenderamata yang terletak di darat. (hanya muncul dalam film Spongebob the Movie)
Jellyfish fields (Padang Ubur-ubur) - Tempat berburu Ubur-ubur. Spongebob seringkali datang ke tempat ini.
Krusty Krab - Restoran cepat saji di mana Spongebob dan Squidward berkerja. Krusty Krab menjual makanan paling disukai selautan yakni Krabby Patty yang seperti burger.
Discount Grocery Mart - Minimarket yang biasa memberikan potongan harga.
Shady Shoals - panti jompo yang di tinggali Mermaidman dan Barnacleboy.
Fancy Restaurant - Restoran bintang lima , dimana Spongebob pernah bekerja disini di salah satu episode.
Glove World - taman hiburan di Bikini Bottom.tempat bermain Spongebob dan Patrick sebelum ke Rock Bottom.
Chum Bucket - Rumah makan dimana Plankton menyusun rencana jahatnya dan tinggal bersama Karen. Selalu kosong tanpa pengunjung.
New Kelp - Kota dimana Spongebob menjadi walikota dan namanya berubah menjadi Cheese Head Brown Pants
Residents' Row Tempat tinggal Patrick, Squidward & Spongebob
Loker Davy Jones - Tempat dimana orang yang memiliki sifat yang tidak baik, tempat yang penuh dengan kaus kaki.
Fast Food Coliseum - Tempat para koki untuk mengikuti kejuaraan masak tahunan.
Barg 'n Mart - Tempat para warga Bikini Bottom berbelanja.
Diner Sebuah restoran yang muncul di beberapa episode yaitu Chocolate With Nuts, Mermaidman & Barnacleboy II,& Missing Identity
Oyster Stadium Tempat tiram & tempat Pertandingan siput.Terletak di Kebun Binatang Bikini Bottom
Mrs. Puff Boating School Tempat Spongebob belajar mengemudi, di sekolah ini sponge bob tak pernah lulus ujian mengemudi.
Palace of Pranks-toko yang menjual barang barang jahil/mainan
[sunting]
Produk dalam serial Spongebob
Krabby Patty - Makanan yang disukai oleh warga Bikini Bottom, Plankton selalu berusaha mencurinya.
Kelpo - Sereal yang selalu menjadi menu sarapannya Spongebob.
Sea Nuts - Kacang laut yang berbentuk seperti kacang pada umumnya.
Mobil transparan- mobil yang selalu dipakai oleh Mermaidman dan Barnacleboy,yang transparan.
Bikini Bottom Phonebook - buku telpon yang pernah diisi oleh iklannya Chum Bucket
Fancy Living Digest - majalah yang memandu cara menjadi kaya dalam waktu yang singkat
Kelp Shake - Minuman enak yang pernah dijual di Bikini Bottom, belakangan diketahui bahwa produk ini mengandung zat radioaktif.
Nachos - Kentang yang menjadi makanan preman siput pada episode Have You Seen This Snail ?
Ol'Reliable - Jaring ubur-ubur yang pernah dipakai Spongebob
Spat si Spatula - Spatula yang selalu digunakan Spongebob untuk memasak Krabby Patty.
Tartar Sauce - Saus tartar adalah produk saus yang berefek seperti asam yang berbahaya
Volcano Sauce - Saus extra pedas
Mangkuk Gary - Mangkuk untuk sarapan Gary.
[sunting]
Binatang yang ada di Bikini Bottom
Alaskan Big Worm Monster cacing raksasa dari Alaska yang senang memakan apa saja
Sea Bear Monster berwajah beruang dan perawakannya seperti ikan besar, monster besar yang pernah muncul di majalah-majalah fiksi Bikini Bottom
Sea Rhino Monster berwajah badak dan perawakannya seperti badak yang memiliki sirip
Nematoda Cacing kecil yang hidup berkelompok dan seperti parasit
Ubur-ubur Binatang yang pada umumnya berwarna pink, dan sering ditangkap oleh Spongebob, populasinya sekitar 1 juta ubur-ubur dan tinggal di Jellyfish Fields.
[sunting]
Popularitas
SpongeBob SquarePants merupakan satu-satunya kartun untuk memasuki senarai 10 Teratas secara konsisten dalam pemeringkatan Nielsen, dan menurut pihak Nickelodeon, Nickelodeon cartoon "berbujet rendah" pertama yang menjadi amat popular. Kartun berbujet rendah tidak banyak meraih penghargaan sebanyak rancangan berbujet tinggi seperti Rugrats, namun semenjak muncul di kaca TV pada tahun 1999, SpongeBob meraih bilangan penonton yang cukup dalam pemeringkatan agar dianggap popular, maka menjadi lebih popular berbanding Rugrats. SpongeBob mengikuti rancangan Nickelodeon lain yang menarik penonton lebih "matang": The Ren & Stimpy Show, Rocko's Modern Life, skit-skit Kablam!, Action League Now! dan The Angry Beavers. Rancangan-rancangan lain turut mengikuti trend ini: Invader Zim dan The Fairly OddParents meraih bilangan peminat yang serupa pada tahun 2001, dan OddPatents hanya di tempat kedua selepas SpongeBob dari segi kelarisan, manakala Zim menarik pengikutan kultus[rujukan?]. Rancangan ini mula pada tahun 1999, dan ketika itu, Pokémon masih menjadi kegilaan yang terbesar. SpongeBob tidak meningkatkan popularitinya sehingga tahun 2000, dan semenjak itu kekal popular sehingga ke hari ini.
[sunting]
Tarikan meluas
SpongeBob ialah salah satu daripada banyak siri kartun yang direka untuk menarik penonton dewasa dan kanak-kanak. ini mungkin banyak berkaitan dengan gambaran kehidupan dan keadaan dalam air yang aneh, dan penggunaan situasi, sentuhan dan istilah yang sukar difahami penonton yang lebih muda. Terdapat juga senario ironis rumit yang memerlukan perhatian teliti.
Sebahagian tarikan rancangan ini berkait rapat dengan sifat kebudak-budakan SpongeBob dan sahabat karibnya, Patrick Star, yang kedua-duanya berusia dewasa tetapi menunjukkan sifat kelurusan kanak-kanak manusia. Namun, watak-watak ini tida terkecuali daripada kegiatan yang lebih bersifat dewasa, seperti kepujanggan rock dalam persembahan stadium, atau Patrick meminta SpongeBob beranak lagi setelah mengambil seekor kapis bayi di bawah jagaan mereka.
Rancangan ini menjadi popular dengan penonton remaja dan dewasa sehingga siri ini disiarkan di MTV dan ditampilkan dalam Spike TV. The SpongeBob SquarePants Movie yang dikeluarkan pada 19 November 2004, menyaksikan penampilan istimewa oleh David Hasselhoff, dalam satu babak ajukan peranan beliau dari siri TV Baywatch.
[sunting]
Penghargaan
Di bawah ini adalah penghargaan-penghargaan yang pernah diraih kartun SpongeBob SquarePants:
Anugerah Annie
Terbitan Televiysen Animasi Terbaik (2005)
Pengarangan Terbaik dalam Terbitan Televisyen Animasi (2006)
Kids' Choice Awards
Kartun Terbaik (2003, 2004, 2005, 2006, 2007)
Television Critics Association Awards
Pencapaian Cemerlang dalam Rancangan Kanak-kanak (2002)
Indonesian Kids Choice Awards
Kartun Terbaik (2008, 2009)
Website resmi..
Spongebob Australia
Spongebob Website
Di Indonesia serial ini dipopulerkan oleh LaTiVi (sekarang TvOne), kemudian hak tayang acara-acara yang diproduksi oleh Nickelodeon dibeli oleh Global TV. Kartun ini diciptakan oleh seorang ahli biologi laut dan animator Stephen Hillenburg dan lalu dirilis melalui perusahaannya United Plankton Pictures Inc. Serial ini settingnya berada di Samudra Pasifik di kota Bikini Bottom.Daftar isi [sembunyikan]
1 Latar
2 Watak
3 Tokoh
4 Tempat dalam siri SpongeBob
5 Produk dalam serial Spongebob
6 Binatang yang ada di Bikini Bottom
7 Popularitas
7.1 Tarikan meluas
8 Penghargaan
9 Keluaran media
9.1 Episode
9.2 Film
9.3 Tayangan singkat
10 Musik
11 Referensi
12 Pranala luar
Latar
SpongeBob SquarePants ialah seekor spons yang tinggal dalam sebuah rumah nanas dalam laut di kota Bikini Bottom, manakala tetanggannya Squidward Tentacles ialah seekor gurita yang tinggal dalam rumah moai. Tetangga SpongeBob yang lain dan teman akrabnya, Patrick Star seekor bintang laut merah muda, tinggal di bawah sebuah batu. Rumah Squidward terletak di antara rumah Spongebob dan rumah Patrick, dan inilah yang meresahkan Squidward.
SpongeBob dan kawan-kawannya tinggal di kota Bikini Bottom dalam lautan Pasifik. Bikini Bottom dilihatkan sebagai sebuah kota biasa dengan pusat kota, pinggir kota, kawasan pantai, lapangan terbang, rangkaian bunga laut dan taman hiburan sendiri. Stephen Hillenburg pernah berkata bahawa Bikini Bottom direka lebih kurang berdasarkan kota Seattle, Washington.
Hewan peliharaan SpongeBob ialah seekor siput laut bernama Gary, yang "mengeong" seperti kucing. Meskipun tidak banyak berbicara (kecuali dalam beberapa episode), watak-watak lain kelihatan mampu memahaminya. Tambahan pula, cacing laut menyalak seperti anjing dan dirantai. Ubur-ubur disamakan dengan lebah; bunyi desas-desus, sengatan bisa (tetapi kelihatan seperti kejutan elektrik), dan menghasilkan "jeli" yang lezat, memperolok-olok nama "jellyfish" sambil membandingkan jeli dengan madu lebah. Ikan berperan sebagai warga kota tetapi tidak dijadikan tokoh penting.
SpongeBob yang penyerap, kuning, dan berlubang ini, bekerja sebagai juru masak di Krusty Krab, sebuah restoran makanan cepat saji, dimana Squidward juga bekerja sebagai kasir. Krusty Krab dimiliki Eugene H. Krabs (Mr. Krabs). Sheldon J. Plankton adalah musuh bebuyutan Krabs yang memiliki sebuah restoran makanan cepat saji bertaraf rendah bernama The Chum Bucket yang terletak berhadapan Krusty Krab. The Chum Bucket seolah-olah tidak pernah dikunjungi pelanggan, dan Plankton meluangkan kebanyakan waktunya untuk merancang peralatan untuk mencuri resep burger Krabby Patty milik Mr. Krabs. Plankton hanya berhasil mencuri resep itu dalam The Spongebob Squarepants Movie; formulanya tidak pernah diperlihatkan kepada penonton. Istri komputer Plankton, Karen, kadang-kala membantunya dalam rancangan jahatnya atau bertengkar dengannya.
Satu lagi kawan SpongeBob ialah Sandy Cheeks, seekor tupai yang berasal dari Texas dan tinggal di dalam kubah anti-air di Bikini Bottom. Dia diantar ke dalam lautan oleh majikan-majikannya yang berupa simpanse. Ketika di luar kubahnya, dia memakai baju seperti Astronot.
Penduduk Bikini Bottom mengendarai kapal seolah-olah mobil. SpongeBob masih belajar dalam sekolah mengemudi setelah gagal dalam ujian mengemudi (ada 2 versi tentang ketidaklulusan ini,yaitu 58 kali(menurut episode"Drive to Tears"),dan 1.000.006 kali(menurut episode"Mrs.Puff,you Fired"). Setiap pergerakan menghasilkan gelembung untuk mengingkatkan penonton bahawa cerita ini berlatarkan lautan. Namun begitu, terdapat babak-babak di mana terdapat selapisan air yang berasingan daripada air lautan (seperti adanya pantai) dan api bisa dinyalakan dalam lautan.
[sunting]
Watak
Tokoh utama Spongebob adalah sebuah spons laut berwarna kuning yang hidup bersama peliharaannya, Garry, seekor siput laut yang berperilaku sebagai kucing.
Spongebob tinggal bertetangga dengan sahabatnya Patrick, seekor bintang laut dan tetangga yang selalu memusuhinya: Squidward, seekor gurita yang tidak senang bersosialisasi, memiliki sifat penggerutu, dan hobi bermain Klarinet.
Kelucuan-kelucuan dalam cerita serial ini bersumber dari perilaku sehari-hari Spongebob yang polos, optimis, selalu ceria, dan memiliki prasangka baik terhadap siapapun.
Terkadang perilaku ini membawa bencana, dimanfaatkan, atau terjadi salah paham kala disatukan dengan sifat-sifat mahluk lain yang tinggal di Bikini Bottom.
[sunting]
Tokoh
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Daftar karakter SpongeBob SquarePants
SpongeBob SquarePants - tokoh utama dalam kartun ini yang berbentuk spon berwarna kuning. Spongebob tinggal di dalam rumah berbentuk nanas di dalam laut. Dia juga memelihara seekor siput yang bernama Gary. Merupakan koki di Krusty Krab yang terkenal dengan Krabby Patty.
Squidward Tentacles - seekor gurita yang tinggal di dalam kepala Pulau Easter. Sangat benci pada Spongebob dan Patrick yang suka mengganggunya. Dia mempunyai seorang saingan yang juga seekor gurita bernama Squilliam Fancyson. Merupakan kasir di Krusty Krab yang pemalas, sangat menyukai dansa,dan sempat pindah rumah karena rumahnya dihancurkan Spongebob dan Patrick di salah satu episode.
Patrick Star - Teman akrab Spongebob yang berbentuk Bintang laut. Patrick tinggal di bawah batu. Patrick merupakan penduduk paling bodoh di Bikini Bottom.
Eugene H. Krabs (Tuan Krabs) - pemilik restoran Krusty Krab yang hanya memikirkan soal uang (dia dikatakan sangat serakah dan pelit). Spongebob dan Squidward bekerja di restoran ini.
Sandy Cheeks (Sandy si Tupai) - seekor tupai yang tinggal di dalam laut. Sandy menyukai karate, dikatakan suka meminum saus yang amat pedas dan juga aksi-aksi "stunt". Nama asli Sandy adalah Sandra "Sandy" Cheeks. Dia tinggal di sebuah kubah anti-air yang mempunyai sebatang pohon besar.
Gary - Seekor siput peliharaan Spongebob. Berbunyi seperti kucing dan merupakan siput yang bijak. Tidak suka kepada Squidward.
Sheldon J. Plankton - pemilik restoran Chum Bucket. Amat terobsesi dengan Krabby Patty sehingga sanggup mencuri resepnya(tapi tak pernah menang).
Larry Lobster - seekor udang karang yang sangat kuat. Kerap kali dapat dilihat di Goo Lagoon.
Pearl Krabs - seekor ikan paus yang merupakan anak Mr. Krabs. Amat menyukai hiburan dan berumur 16 tahun.
Mermaidman - merupakan salah seorang pahlawan super (yang sudah tua) di Bikini Bottom.
Barnacleboy - Teman Mermaidman dan kurang menyukai Spongebob (dan juga gelarannya yang mengandungi "boy", padahal sudah cukup tua seperti Mermaidman).
Dirty Bubble - partner dari Man Ray. Merupakan musuh dari Mermaidman dan Barnacleboy. Wujudnya seperti Gelembung udara berwarna Cokelat.
Man Ray* - Merupakan Musuh terbesar dari Mermaidman dan Barnacleboy. Bentuk tubuh dan Wujudnya seperti Ultraman.
[sunting]
Tempat dalam siri SpongeBob
Bikini Bottomshire - Nama Bikini Bottom pada zaman dahulu, daerah ini dikuasai oleh King Krab, yang merupakan rival dari penyihir Plankton.
Goo Lagoon - Sebuah pantai di Bikini Bottom yang sering dikunjungi Spongebob dan teman-teman.
Rock Bottom - Sebuah tempat di luar Bikini Bottom yang didiami ikan-ikan aneh.
K-Blub - Salah satu stasion radio di Bikini Bottom.
Sea Needle - Bangunan tinggi yang juga parodi dari bangunan Space Needle di Seattle
Shell City - Merupakan toko cenderamata yang terletak di darat. (hanya muncul dalam film Spongebob the Movie)
Jellyfish fields (Padang Ubur-ubur) - Tempat berburu Ubur-ubur. Spongebob seringkali datang ke tempat ini.
Krusty Krab - Restoran cepat saji di mana Spongebob dan Squidward berkerja. Krusty Krab menjual makanan paling disukai selautan yakni Krabby Patty yang seperti burger.
Discount Grocery Mart - Minimarket yang biasa memberikan potongan harga.
Shady Shoals - panti jompo yang di tinggali Mermaidman dan Barnacleboy.
Fancy Restaurant - Restoran bintang lima , dimana Spongebob pernah bekerja disini di salah satu episode.
Glove World - taman hiburan di Bikini Bottom.tempat bermain Spongebob dan Patrick sebelum ke Rock Bottom.
Chum Bucket - Rumah makan dimana Plankton menyusun rencana jahatnya dan tinggal bersama Karen. Selalu kosong tanpa pengunjung.
New Kelp - Kota dimana Spongebob menjadi walikota dan namanya berubah menjadi Cheese Head Brown Pants
Residents' Row Tempat tinggal Patrick, Squidward & Spongebob
Loker Davy Jones - Tempat dimana orang yang memiliki sifat yang tidak baik, tempat yang penuh dengan kaus kaki.
Fast Food Coliseum - Tempat para koki untuk mengikuti kejuaraan masak tahunan.
Barg 'n Mart - Tempat para warga Bikini Bottom berbelanja.
Diner Sebuah restoran yang muncul di beberapa episode yaitu Chocolate With Nuts, Mermaidman & Barnacleboy II,& Missing Identity
Oyster Stadium Tempat tiram & tempat Pertandingan siput.Terletak di Kebun Binatang Bikini Bottom
Mrs. Puff Boating School Tempat Spongebob belajar mengemudi, di sekolah ini sponge bob tak pernah lulus ujian mengemudi.
Palace of Pranks-toko yang menjual barang barang jahil/mainan
[sunting]
Produk dalam serial Spongebob
Krabby Patty - Makanan yang disukai oleh warga Bikini Bottom, Plankton selalu berusaha mencurinya.
Kelpo - Sereal yang selalu menjadi menu sarapannya Spongebob.
Sea Nuts - Kacang laut yang berbentuk seperti kacang pada umumnya.
Mobil transparan- mobil yang selalu dipakai oleh Mermaidman dan Barnacleboy,yang transparan.
Bikini Bottom Phonebook - buku telpon yang pernah diisi oleh iklannya Chum Bucket
Fancy Living Digest - majalah yang memandu cara menjadi kaya dalam waktu yang singkat
Kelp Shake - Minuman enak yang pernah dijual di Bikini Bottom, belakangan diketahui bahwa produk ini mengandung zat radioaktif.
Nachos - Kentang yang menjadi makanan preman siput pada episode Have You Seen This Snail ?
Ol'Reliable - Jaring ubur-ubur yang pernah dipakai Spongebob
Spat si Spatula - Spatula yang selalu digunakan Spongebob untuk memasak Krabby Patty.
Tartar Sauce - Saus tartar adalah produk saus yang berefek seperti asam yang berbahaya
Volcano Sauce - Saus extra pedas
Mangkuk Gary - Mangkuk untuk sarapan Gary.
[sunting]
Binatang yang ada di Bikini Bottom
Alaskan Big Worm Monster cacing raksasa dari Alaska yang senang memakan apa saja
Sea Bear Monster berwajah beruang dan perawakannya seperti ikan besar, monster besar yang pernah muncul di majalah-majalah fiksi Bikini Bottom
Sea Rhino Monster berwajah badak dan perawakannya seperti badak yang memiliki sirip
Nematoda Cacing kecil yang hidup berkelompok dan seperti parasit
Ubur-ubur Binatang yang pada umumnya berwarna pink, dan sering ditangkap oleh Spongebob, populasinya sekitar 1 juta ubur-ubur dan tinggal di Jellyfish Fields.
[sunting]
Popularitas
SpongeBob SquarePants merupakan satu-satunya kartun untuk memasuki senarai 10 Teratas secara konsisten dalam pemeringkatan Nielsen, dan menurut pihak Nickelodeon, Nickelodeon cartoon "berbujet rendah" pertama yang menjadi amat popular. Kartun berbujet rendah tidak banyak meraih penghargaan sebanyak rancangan berbujet tinggi seperti Rugrats, namun semenjak muncul di kaca TV pada tahun 1999, SpongeBob meraih bilangan penonton yang cukup dalam pemeringkatan agar dianggap popular, maka menjadi lebih popular berbanding Rugrats. SpongeBob mengikuti rancangan Nickelodeon lain yang menarik penonton lebih "matang": The Ren & Stimpy Show, Rocko's Modern Life, skit-skit Kablam!, Action League Now! dan The Angry Beavers. Rancangan-rancangan lain turut mengikuti trend ini: Invader Zim dan The Fairly OddParents meraih bilangan peminat yang serupa pada tahun 2001, dan OddPatents hanya di tempat kedua selepas SpongeBob dari segi kelarisan, manakala Zim menarik pengikutan kultus[rujukan?]. Rancangan ini mula pada tahun 1999, dan ketika itu, Pokémon masih menjadi kegilaan yang terbesar. SpongeBob tidak meningkatkan popularitinya sehingga tahun 2000, dan semenjak itu kekal popular sehingga ke hari ini.
[sunting]
Tarikan meluas
SpongeBob ialah salah satu daripada banyak siri kartun yang direka untuk menarik penonton dewasa dan kanak-kanak. ini mungkin banyak berkaitan dengan gambaran kehidupan dan keadaan dalam air yang aneh, dan penggunaan situasi, sentuhan dan istilah yang sukar difahami penonton yang lebih muda. Terdapat juga senario ironis rumit yang memerlukan perhatian teliti.
Sebahagian tarikan rancangan ini berkait rapat dengan sifat kebudak-budakan SpongeBob dan sahabat karibnya, Patrick Star, yang kedua-duanya berusia dewasa tetapi menunjukkan sifat kelurusan kanak-kanak manusia. Namun, watak-watak ini tida terkecuali daripada kegiatan yang lebih bersifat dewasa, seperti kepujanggan rock dalam persembahan stadium, atau Patrick meminta SpongeBob beranak lagi setelah mengambil seekor kapis bayi di bawah jagaan mereka.
Rancangan ini menjadi popular dengan penonton remaja dan dewasa sehingga siri ini disiarkan di MTV dan ditampilkan dalam Spike TV. The SpongeBob SquarePants Movie yang dikeluarkan pada 19 November 2004, menyaksikan penampilan istimewa oleh David Hasselhoff, dalam satu babak ajukan peranan beliau dari siri TV Baywatch.
[sunting]
Penghargaan
Di bawah ini adalah penghargaan-penghargaan yang pernah diraih kartun SpongeBob SquarePants:
Anugerah Annie
Terbitan Televiysen Animasi Terbaik (2005)
Pengarangan Terbaik dalam Terbitan Televisyen Animasi (2006)
Kids' Choice Awards
Kartun Terbaik (2003, 2004, 2005, 2006, 2007)
Television Critics Association Awards
Pencapaian Cemerlang dalam Rancangan Kanak-kanak (2002)
Indonesian Kids Choice Awards
Kartun Terbaik (2008, 2009)
Website resmi..
Spongebob Australia
Spongebob Website
What is Cartoon!!!!!
The word cartoon has various meanings, based on several very different forms of visual art and illustration. The artists who draw cartoons are known as cartoonists.
The term has evolved over time. The original meaning was in fine art, where cartoon meant a preparatory drawing for a piece of art, such as a painting or tapestry. The modern meaning refers to both humorous illustrations in print and animated films. Even more recently, there are several contemporary meanings, including creative visual work for electronic media and animated digital media. When the word cartoon is applied to print media, it most often refers to a humorous single-panel drawing or gag cartoon, most of which have typeset captions rather than speech balloons. The word cartoon is sometimes used to refer to a comic strip.
History..
Early examples of attempts to capture the phenomenon of motion into a still drawing can be found in paleolithic cave paintings, where animals are depicted with multiple legs in superimposed positions, clearly attempting to convey the perception of motion.
The phenakistoscope, zoetrope and praxinoscope, as well as the common flip book, were early animation devices to produce movement from sequential drawings using technological means, but animation did not really develop much further until the advent of motion picture film.
The first animated cartoon (in the traditional sense, i.e. on film) was "Fantasmagorie" by the French director Émile Cohl. Released in 1908.
One of the very first successful animated cartoons was "Gertie the Dinosaur" by Winsor McCay. It is considered the first example of true character animation.
Further information: Animation in the United States during the silent era
In the 1930s to 1960s, theatrical cartoons were produced in huge numbers, and usually shown before a feature film in a movie theater. MGM, Disney, Paramount and Warner Brothers were the largest studios producing these 5 to 10-minute "shorts".
Further information: Hollywood Animation: The Golden Age
Competition from television drew audiences away from movie theaters in the late 1950s, and the theatrical cartoon began its decline. Today, animated cartoons are produced mostly for television.
Technologies
A horse animated by rotoscoping from Eadweard Muybridge's 19th century photos. The animation consists of 8 drawings, which are "looped", i.e. repeated over and over.
The advent of film technology opened opportunities to develop the art of animation. The basic animation process is described in the article Animation, and the classic, hand-drawn technology in Traditional animation.
At first, animated cartoons were black-and-white and silent. Felix the cat is a notable example.
The first cartoon with synchronized sound is often identified as Walt Disney's Steamboat Willie, starring Mickey Mouse in 1928, but Max Fleischer's 1926 My Old Kentucky Home is less popularly but more correctly credited with this innovation. Fleischer also patented rotoscoping, whereby animation could be traced from a live action film.
With the advent of sound film, musical themes were often used. Animated characters usually performed the action in "loops", i.e., drawings were repeated over and over, synchronized with the music. The music used is often original, but musical quotation is often employed.
Disney also produced the first full-color cartoon in Technicolor, "Flowers and Trees", in 1931, although other producers had earlier made films using inferior, 2-color processes instead of the 3-color process offered by Technicolor.
Later, other movie technologies were adapted for use in animation, such as multiplane cameras, stereophonic sound in Disney's Fantasia in 1941, and later, widescreen processes (e.g. CinemaScope), and even 3D.
Today, animation is commonly produced with computers, giving the animator new tools not available in hand-drawn traditional animation. See Computer animation for further information of the specific technologies. However, many types of animation cannot be called "cartoons", which implies something that resembles drawings. Most forms of 3D computer animation, as well as clay animation and other forms of stop motion filming, are not cartoons in the strict sense of the word.
An animated cartoon created using Adobe Flash is sometimes called a webtoon.
Example...
Spongebob play
The term has evolved over time. The original meaning was in fine art, where cartoon meant a preparatory drawing for a piece of art, such as a painting or tapestry. The modern meaning refers to both humorous illustrations in print and animated films. Even more recently, there are several contemporary meanings, including creative visual work for electronic media and animated digital media. When the word cartoon is applied to print media, it most often refers to a humorous single-panel drawing or gag cartoon, most of which have typeset captions rather than speech balloons. The word cartoon is sometimes used to refer to a comic strip.
History..
Early examples of attempts to capture the phenomenon of motion into a still drawing can be found in paleolithic cave paintings, where animals are depicted with multiple legs in superimposed positions, clearly attempting to convey the perception of motion.
The phenakistoscope, zoetrope and praxinoscope, as well as the common flip book, were early animation devices to produce movement from sequential drawings using technological means, but animation did not really develop much further until the advent of motion picture film.
The first animated cartoon (in the traditional sense, i.e. on film) was "Fantasmagorie" by the French director Émile Cohl. Released in 1908.
One of the very first successful animated cartoons was "Gertie the Dinosaur" by Winsor McCay. It is considered the first example of true character animation.
Further information: Animation in the United States during the silent era
In the 1930s to 1960s, theatrical cartoons were produced in huge numbers, and usually shown before a feature film in a movie theater. MGM, Disney, Paramount and Warner Brothers were the largest studios producing these 5 to 10-minute "shorts".
Further information: Hollywood Animation: The Golden Age
Competition from television drew audiences away from movie theaters in the late 1950s, and the theatrical cartoon began its decline. Today, animated cartoons are produced mostly for television.
Technologies
A horse animated by rotoscoping from Eadweard Muybridge's 19th century photos. The animation consists of 8 drawings, which are "looped", i.e. repeated over and over.
The advent of film technology opened opportunities to develop the art of animation. The basic animation process is described in the article Animation, and the classic, hand-drawn technology in Traditional animation.
At first, animated cartoons were black-and-white and silent. Felix the cat is a notable example.
The first cartoon with synchronized sound is often identified as Walt Disney's Steamboat Willie, starring Mickey Mouse in 1928, but Max Fleischer's 1926 My Old Kentucky Home is less popularly but more correctly credited with this innovation. Fleischer also patented rotoscoping, whereby animation could be traced from a live action film.
With the advent of sound film, musical themes were often used. Animated characters usually performed the action in "loops", i.e., drawings were repeated over and over, synchronized with the music. The music used is often original, but musical quotation is often employed.
Disney also produced the first full-color cartoon in Technicolor, "Flowers and Trees", in 1931, although other producers had earlier made films using inferior, 2-color processes instead of the 3-color process offered by Technicolor.
Later, other movie technologies were adapted for use in animation, such as multiplane cameras, stereophonic sound in Disney's Fantasia in 1941, and later, widescreen processes (e.g. CinemaScope), and even 3D.
Today, animation is commonly produced with computers, giving the animator new tools not available in hand-drawn traditional animation. See Computer animation for further information of the specific technologies. However, many types of animation cannot be called "cartoons", which implies something that resembles drawings. Most forms of 3D computer animation, as well as clay animation and other forms of stop motion filming, are not cartoons in the strict sense of the word.
An animated cartoon created using Adobe Flash is sometimes called a webtoon.
Example...
Spongebob play
What is Cartoon!!!!!
The word cartoon has various meanings, based on several very different forms of visual art and illustration. The artists who draw cartoons are known as cartoonists.
The term has evolved over time. The original meaning was in fine art, where cartoon meant a preparatory drawing for a piece of art, such as a painting or tapestry. The modern meaning refers to both humorous illustrations in print and animated films. Even more recently, there are several contemporary meanings, including creative visual work for electronic media and animated digital media. When the word cartoon is applied to print media, it most often refers to a humorous single-panel drawing or gag cartoon, most of which have typeset captions rather than speech balloons. The word cartoon is sometimes used to refer to a comic strip.
History..
Early examples of attempts to capture the phenomenon of motion into a still drawing can be found in paleolithic cave paintings, where animals are depicted with multiple legs in superimposed positions, clearly attempting to convey the perception of motion.
The phenakistoscope, zoetrope and praxinoscope, as well as the common flip book, were early animation devices to produce movement from sequential drawings using technological means, but animation did not really develop much further until the advent of motion picture film.
The first animated cartoon (in the traditional sense, i.e. on film) was "Fantasmagorie" by the French director Émile Cohl. Released in 1908.
One of the very first successful animated cartoons was "Gertie the Dinosaur" by Winsor McCay. It is considered the first example of true character animation.
Further information: Animation in the United States during the silent era
In the 1930s to 1960s, theatrical cartoons were produced in huge numbers, and usually shown before a feature film in a movie theater. MGM, Disney, Paramount and Warner Brothers were the largest studios producing these 5 to 10-minute "shorts".
Further information: Hollywood Animation: The Golden Age
Competition from television drew audiences away from movie theaters in the late 1950s, and the theatrical cartoon began its decline. Today, animated cartoons are produced mostly for television.
Technologies
A horse animated by rotoscoping from Eadweard Muybridge's 19th century photos. The animation consists of 8 drawings, which are "looped", i.e. repeated over and over.
The advent of film technology opened opportunities to develop the art of animation. The basic animation process is described in the article Animation, and the classic, hand-drawn technology in Traditional animation.
At first, animated cartoons were black-and-white and silent. Felix the cat is a notable example.
The first cartoon with synchronized sound is often identified as Walt Disney's Steamboat Willie, starring Mickey Mouse in 1928, but Max Fleischer's 1926 My Old Kentucky Home is less popularly but more correctly credited with this innovation. Fleischer also patented rotoscoping, whereby animation could be traced from a live action film.
With the advent of sound film, musical themes were often used. Animated characters usually performed the action in "loops", i.e., drawings were repeated over and over, synchronized with the music. The music used is often original, but musical quotation is often employed.
Disney also produced the first full-color cartoon in Technicolor, "Flowers and Trees", in 1931, although other producers had earlier made films using inferior, 2-color processes instead of the 3-color process offered by Technicolor.
Later, other movie technologies were adapted for use in animation, such as multiplane cameras, stereophonic sound in Disney's Fantasia in 1941, and later, widescreen processes (e.g. CinemaScope), and even 3D.
Today, animation is commonly produced with computers, giving the animator new tools not available in hand-drawn traditional animation. See Computer animation for further information of the specific technologies. However, many types of animation cannot be called "cartoons", which implies something that resembles drawings. Most forms of 3D computer animation, as well as clay animation and other forms of stop motion filming, are not cartoons in the strict sense of the word.
An animated cartoon created using Adobe Flash is sometimes called a webtoon.
Example...
Spongebob play
The term has evolved over time. The original meaning was in fine art, where cartoon meant a preparatory drawing for a piece of art, such as a painting or tapestry. The modern meaning refers to both humorous illustrations in print and animated films. Even more recently, there are several contemporary meanings, including creative visual work for electronic media and animated digital media. When the word cartoon is applied to print media, it most often refers to a humorous single-panel drawing or gag cartoon, most of which have typeset captions rather than speech balloons. The word cartoon is sometimes used to refer to a comic strip.
History..
Early examples of attempts to capture the phenomenon of motion into a still drawing can be found in paleolithic cave paintings, where animals are depicted with multiple legs in superimposed positions, clearly attempting to convey the perception of motion.
The phenakistoscope, zoetrope and praxinoscope, as well as the common flip book, were early animation devices to produce movement from sequential drawings using technological means, but animation did not really develop much further until the advent of motion picture film.
The first animated cartoon (in the traditional sense, i.e. on film) was "Fantasmagorie" by the French director Émile Cohl. Released in 1908.
One of the very first successful animated cartoons was "Gertie the Dinosaur" by Winsor McCay. It is considered the first example of true character animation.
Further information: Animation in the United States during the silent era
In the 1930s to 1960s, theatrical cartoons were produced in huge numbers, and usually shown before a feature film in a movie theater. MGM, Disney, Paramount and Warner Brothers were the largest studios producing these 5 to 10-minute "shorts".
Further information: Hollywood Animation: The Golden Age
Competition from television drew audiences away from movie theaters in the late 1950s, and the theatrical cartoon began its decline. Today, animated cartoons are produced mostly for television.
Technologies
A horse animated by rotoscoping from Eadweard Muybridge's 19th century photos. The animation consists of 8 drawings, which are "looped", i.e. repeated over and over.
The advent of film technology opened opportunities to develop the art of animation. The basic animation process is described in the article Animation, and the classic, hand-drawn technology in Traditional animation.
At first, animated cartoons were black-and-white and silent. Felix the cat is a notable example.
The first cartoon with synchronized sound is often identified as Walt Disney's Steamboat Willie, starring Mickey Mouse in 1928, but Max Fleischer's 1926 My Old Kentucky Home is less popularly but more correctly credited with this innovation. Fleischer also patented rotoscoping, whereby animation could be traced from a live action film.
With the advent of sound film, musical themes were often used. Animated characters usually performed the action in "loops", i.e., drawings were repeated over and over, synchronized with the music. The music used is often original, but musical quotation is often employed.
Disney also produced the first full-color cartoon in Technicolor, "Flowers and Trees", in 1931, although other producers had earlier made films using inferior, 2-color processes instead of the 3-color process offered by Technicolor.
Later, other movie technologies were adapted for use in animation, such as multiplane cameras, stereophonic sound in Disney's Fantasia in 1941, and later, widescreen processes (e.g. CinemaScope), and even 3D.
Today, animation is commonly produced with computers, giving the animator new tools not available in hand-drawn traditional animation. See Computer animation for further information of the specific technologies. However, many types of animation cannot be called "cartoons", which implies something that resembles drawings. Most forms of 3D computer animation, as well as clay animation and other forms of stop motion filming, are not cartoons in the strict sense of the word.
An animated cartoon created using Adobe Flash is sometimes called a webtoon.
Example...
Spongebob play
Home Meaning
The British love of a rural manor house or period townhouse is as strong as ever. Our national tolerance for draughts and cold showers has, however, withered. The new ideal home is a combination of old and new: a historic exterior with a modern interior humming with the latest technology. The buyers at the top of the market, who set the trend, want past and present merged into one perfect package.
Buying agents report that “more people are definitely asking for a period house with a modern interior”. James Greenwood, of Stacks Property Search, says: “The days of people putting up with draughty, damp, dark houses for the sake of living in a historic old wreck are behind us. People love a fancy kitchen and music systems and they don’t want to have to go to bed early with bedsocks because the heating doesn’t work.”
Luxury developers in London now specialise in transforming Georgian and Victorian townhouses into space-age technology hubs. One example is The Lancasters development on Bayswater Road, overlooking Hyde Park (thelancastershydepark.com). The developer, Northacre, has demolished almost everything behind the Grade II listed stucco façade, creating a new concrete structure behind. This creates a platform for “top of the range audio-visual equipment, mood lighting and comfort cooling, as well as swimming pools, gyms and business centres”, the chief executive, John Hunter, says. “Purchasers in the million-pound-plus price bracket are attracted to the grandeur of period London buildings yet expect state-of-the-art technology.” Creating this hybrid has presented “numerous technical challenges” to the architect, Chris Gaylord, of Nilsson Architects, such as “calculating down to the last millimetre the correct placement of the movement joints between the traditional and modern structures”.
On Palace Street in Westminster stands a classic Georgian townhouse. Inside, however, one finds “Lutron lighting, integrated speakers, iPod docking stations and Sky+HD points connected via infra-red to the central Sky box”, says Bernadette Cunningham, of Thornsett, the developer (thornsettgroup.com). “Period features such as the front elevation and staircase have been retained.”
The trend is heavily influenced by international tastes, says Alex Michelin, director of Finchatton, another luxury developer (finchatton.com). “Buyers at this level want world-class audio-visual [equipment] to match what they get in hotels, on their yachts, at the most prestigious homes around the world.” Finchatton has just converted a Victorian building on Montpelier Street, opposite Harrods, into multimillion-pound flats. Again, it is new-build with a period façade, and is, wonderfully, “the first development in London to have a fibre optic backbone”.
The list of gadgetry includes “wall-mounted touch panels, multi-scene lighting, bulletproof perimeter CCTV, underfloor heating, motion sensors and panic buttons”.
The trend has even spread to the countryside. “Country house buyers do want a period property, but they will spend huge sums of money installing very modern living on the inside,” says Atty Beor-Roberts, of Knight Frank’s Cirencester office. “New build still retains a stigma for some people, but it’s quite common to find a wet room bathroom in an old cottage with inglenook fireplaces.”
One developer, Fairfax Properties (fairfaxproperties.co.uk), has capitalised on this craze for the best of both worlds. “Most people aspire to live in a Grade II listed Georgian rectory, because it is a status symbol — a grand house with gravitas,” says David Milligan, of Fairfax. The problem is that there aren’t very many of them around. Fairfax builds new period-style houses. He says: “Queen Anne and Georgian is what most people ask for. The number of people who now want a brand new Georgian house is about equal to the number who would prefer an original one.”
The desire for old and new is not restricted to the rich. Houses at Kevin McCloud’s new affordable development in Swindon, The Triangle (haboakus.co.uk), are modelled on a traditional terraced street.
Isabel Allen, the design director, says: “You have to offer what people will be comfortable with. Some cultures learn to love tower blocks, but we’ve never quite managed it in this country.”
Yet the interiors will be contemporary, with latest technology as standard. “Each house will have a home information portal which tells you when the next bus is coming, how much your bills are and what’s going on in the local community”. So will the next trend in affordable housing be the fibre-optic backbone?
Hip and heritage
At first glance, 3 Queen’s Gate Place looks like any other renovated Victorian house. But here first impressions mislead — this development of five flats in Kensington typifies the heritage outside, high-tech inside that is, for many, the 21st-century ideal.
As Adam Blaskey, of the developer Northbeach, explains, the seven-storey building is “effectively new”, although the 1860s shell of brick and render and the period detailing have been carefully conserved. Inside the sleek apartments only the windows and the cornicing belong to the period. The comfortingly bulky radiators appear to date back to the early 20th-century additions, but even these are new.
The high-tech equipment in each of the apartments includes Rako wireless lighting and the SpeakerCraft MODE system. This allows you to plug in your iPod in one room and listen to your music via a keypad in all, or one of the other rooms.
All this gadgetry does not come cheap. The prices of the flats, which are on sale through Farleys, the estate agents, range from £1.95 million to £4.95 million for the four-bedroom duplex on the ground and lower ground floor.
Buying agents report that “more people are definitely asking for a period house with a modern interior”. James Greenwood, of Stacks Property Search, says: “The days of people putting up with draughty, damp, dark houses for the sake of living in a historic old wreck are behind us. People love a fancy kitchen and music systems and they don’t want to have to go to bed early with bedsocks because the heating doesn’t work.”
Luxury developers in London now specialise in transforming Georgian and Victorian townhouses into space-age technology hubs. One example is The Lancasters development on Bayswater Road, overlooking Hyde Park (thelancastershydepark.com). The developer, Northacre, has demolished almost everything behind the Grade II listed stucco façade, creating a new concrete structure behind. This creates a platform for “top of the range audio-visual equipment, mood lighting and comfort cooling, as well as swimming pools, gyms and business centres”, the chief executive, John Hunter, says. “Purchasers in the million-pound-plus price bracket are attracted to the grandeur of period London buildings yet expect state-of-the-art technology.” Creating this hybrid has presented “numerous technical challenges” to the architect, Chris Gaylord, of Nilsson Architects, such as “calculating down to the last millimetre the correct placement of the movement joints between the traditional and modern structures”.
On Palace Street in Westminster stands a classic Georgian townhouse. Inside, however, one finds “Lutron lighting, integrated speakers, iPod docking stations and Sky+HD points connected via infra-red to the central Sky box”, says Bernadette Cunningham, of Thornsett, the developer (thornsettgroup.com). “Period features such as the front elevation and staircase have been retained.”
The trend is heavily influenced by international tastes, says Alex Michelin, director of Finchatton, another luxury developer (finchatton.com). “Buyers at this level want world-class audio-visual [equipment] to match what they get in hotels, on their yachts, at the most prestigious homes around the world.” Finchatton has just converted a Victorian building on Montpelier Street, opposite Harrods, into multimillion-pound flats. Again, it is new-build with a period façade, and is, wonderfully, “the first development in London to have a fibre optic backbone”.
The list of gadgetry includes “wall-mounted touch panels, multi-scene lighting, bulletproof perimeter CCTV, underfloor heating, motion sensors and panic buttons”.
The trend has even spread to the countryside. “Country house buyers do want a period property, but they will spend huge sums of money installing very modern living on the inside,” says Atty Beor-Roberts, of Knight Frank’s Cirencester office. “New build still retains a stigma for some people, but it’s quite common to find a wet room bathroom in an old cottage with inglenook fireplaces.”
One developer, Fairfax Properties (fairfaxproperties.co.uk), has capitalised on this craze for the best of both worlds. “Most people aspire to live in a Grade II listed Georgian rectory, because it is a status symbol — a grand house with gravitas,” says David Milligan, of Fairfax. The problem is that there aren’t very many of them around. Fairfax builds new period-style houses. He says: “Queen Anne and Georgian is what most people ask for. The number of people who now want a brand new Georgian house is about equal to the number who would prefer an original one.”
The desire for old and new is not restricted to the rich. Houses at Kevin McCloud’s new affordable development in Swindon, The Triangle (haboakus.co.uk), are modelled on a traditional terraced street.
Isabel Allen, the design director, says: “You have to offer what people will be comfortable with. Some cultures learn to love tower blocks, but we’ve never quite managed it in this country.”
Yet the interiors will be contemporary, with latest technology as standard. “Each house will have a home information portal which tells you when the next bus is coming, how much your bills are and what’s going on in the local community”. So will the next trend in affordable housing be the fibre-optic backbone?
Hip and heritage
At first glance, 3 Queen’s Gate Place looks like any other renovated Victorian house. But here first impressions mislead — this development of five flats in Kensington typifies the heritage outside, high-tech inside that is, for many, the 21st-century ideal.
As Adam Blaskey, of the developer Northbeach, explains, the seven-storey building is “effectively new”, although the 1860s shell of brick and render and the period detailing have been carefully conserved. Inside the sleek apartments only the windows and the cornicing belong to the period. The comfortingly bulky radiators appear to date back to the early 20th-century additions, but even these are new.
The high-tech equipment in each of the apartments includes Rako wireless lighting and the SpeakerCraft MODE system. This allows you to plug in your iPod in one room and listen to your music via a keypad in all, or one of the other rooms.
All this gadgetry does not come cheap. The prices of the flats, which are on sale through Farleys, the estate agents, range from £1.95 million to £4.95 million for the four-bedroom duplex on the ground and lower ground floor.
Home Meaning
The British love of a rural manor house or period townhouse is as strong as ever. Our national tolerance for draughts and cold showers has, however, withered. The new ideal home is a combination of old and new: a historic exterior with a modern interior humming with the latest technology. The buyers at the top of the market, who set the trend, want past and present merged into one perfect package.
Buying agents report that “more people are definitely asking for a period house with a modern interior”. James Greenwood, of Stacks Property Search, says: “The days of people putting up with draughty, damp, dark houses for the sake of living in a historic old wreck are behind us. People love a fancy kitchen and music systems and they don’t want to have to go to bed early with bedsocks because the heating doesn’t work.”
Luxury developers in London now specialise in transforming Georgian and Victorian townhouses into space-age technology hubs. One example is The Lancasters development on Bayswater Road, overlooking Hyde Park (thelancastershydepark.com). The developer, Northacre, has demolished almost everything behind the Grade II listed stucco façade, creating a new concrete structure behind. This creates a platform for “top of the range audio-visual equipment, mood lighting and comfort cooling, as well as swimming pools, gyms and business centres”, the chief executive, John Hunter, says. “Purchasers in the million-pound-plus price bracket are attracted to the grandeur of period London buildings yet expect state-of-the-art technology.” Creating this hybrid has presented “numerous technical challenges” to the architect, Chris Gaylord, of Nilsson Architects, such as “calculating down to the last millimetre the correct placement of the movement joints between the traditional and modern structures”.
On Palace Street in Westminster stands a classic Georgian townhouse. Inside, however, one finds “Lutron lighting, integrated speakers, iPod docking stations and Sky+HD points connected via infra-red to the central Sky box”, says Bernadette Cunningham, of Thornsett, the developer (thornsettgroup.com). “Period features such as the front elevation and staircase have been retained.”
The trend is heavily influenced by international tastes, says Alex Michelin, director of Finchatton, another luxury developer (finchatton.com). “Buyers at this level want world-class audio-visual [equipment] to match what they get in hotels, on their yachts, at the most prestigious homes around the world.” Finchatton has just converted a Victorian building on Montpelier Street, opposite Harrods, into multimillion-pound flats. Again, it is new-build with a period façade, and is, wonderfully, “the first development in London to have a fibre optic backbone”.
The list of gadgetry includes “wall-mounted touch panels, multi-scene lighting, bulletproof perimeter CCTV, underfloor heating, motion sensors and panic buttons”.
The trend has even spread to the countryside. “Country house buyers do want a period property, but they will spend huge sums of money installing very modern living on the inside,” says Atty Beor-Roberts, of Knight Frank’s Cirencester office. “New build still retains a stigma for some people, but it’s quite common to find a wet room bathroom in an old cottage with inglenook fireplaces.”
One developer, Fairfax Properties (fairfaxproperties.co.uk), has capitalised on this craze for the best of both worlds. “Most people aspire to live in a Grade II listed Georgian rectory, because it is a status symbol — a grand house with gravitas,” says David Milligan, of Fairfax. The problem is that there aren’t very many of them around. Fairfax builds new period-style houses. He says: “Queen Anne and Georgian is what most people ask for. The number of people who now want a brand new Georgian house is about equal to the number who would prefer an original one.”
The desire for old and new is not restricted to the rich. Houses at Kevin McCloud’s new affordable development in Swindon, The Triangle (haboakus.co.uk), are modelled on a traditional terraced street.
Isabel Allen, the design director, says: “You have to offer what people will be comfortable with. Some cultures learn to love tower blocks, but we’ve never quite managed it in this country.”
Yet the interiors will be contemporary, with latest technology as standard. “Each house will have a home information portal which tells you when the next bus is coming, how much your bills are and what’s going on in the local community”. So will the next trend in affordable housing be the fibre-optic backbone?
Hip and heritage
At first glance, 3 Queen’s Gate Place looks like any other renovated Victorian house. But here first impressions mislead — this development of five flats in Kensington typifies the heritage outside, high-tech inside that is, for many, the 21st-century ideal.
As Adam Blaskey, of the developer Northbeach, explains, the seven-storey building is “effectively new”, although the 1860s shell of brick and render and the period detailing have been carefully conserved. Inside the sleek apartments only the windows and the cornicing belong to the period. The comfortingly bulky radiators appear to date back to the early 20th-century additions, but even these are new.
The high-tech equipment in each of the apartments includes Rako wireless lighting and the SpeakerCraft MODE system. This allows you to plug in your iPod in one room and listen to your music via a keypad in all, or one of the other rooms.
All this gadgetry does not come cheap. The prices of the flats, which are on sale through Farleys, the estate agents, range from £1.95 million to £4.95 million for the four-bedroom duplex on the ground and lower ground floor.
Buying agents report that “more people are definitely asking for a period house with a modern interior”. James Greenwood, of Stacks Property Search, says: “The days of people putting up with draughty, damp, dark houses for the sake of living in a historic old wreck are behind us. People love a fancy kitchen and music systems and they don’t want to have to go to bed early with bedsocks because the heating doesn’t work.”
Luxury developers in London now specialise in transforming Georgian and Victorian townhouses into space-age technology hubs. One example is The Lancasters development on Bayswater Road, overlooking Hyde Park (thelancastershydepark.com). The developer, Northacre, has demolished almost everything behind the Grade II listed stucco façade, creating a new concrete structure behind. This creates a platform for “top of the range audio-visual equipment, mood lighting and comfort cooling, as well as swimming pools, gyms and business centres”, the chief executive, John Hunter, says. “Purchasers in the million-pound-plus price bracket are attracted to the grandeur of period London buildings yet expect state-of-the-art technology.” Creating this hybrid has presented “numerous technical challenges” to the architect, Chris Gaylord, of Nilsson Architects, such as “calculating down to the last millimetre the correct placement of the movement joints between the traditional and modern structures”.
On Palace Street in Westminster stands a classic Georgian townhouse. Inside, however, one finds “Lutron lighting, integrated speakers, iPod docking stations and Sky+HD points connected via infra-red to the central Sky box”, says Bernadette Cunningham, of Thornsett, the developer (thornsettgroup.com). “Period features such as the front elevation and staircase have been retained.”
The trend is heavily influenced by international tastes, says Alex Michelin, director of Finchatton, another luxury developer (finchatton.com). “Buyers at this level want world-class audio-visual [equipment] to match what they get in hotels, on their yachts, at the most prestigious homes around the world.” Finchatton has just converted a Victorian building on Montpelier Street, opposite Harrods, into multimillion-pound flats. Again, it is new-build with a period façade, and is, wonderfully, “the first development in London to have a fibre optic backbone”.
The list of gadgetry includes “wall-mounted touch panels, multi-scene lighting, bulletproof perimeter CCTV, underfloor heating, motion sensors and panic buttons”.
The trend has even spread to the countryside. “Country house buyers do want a period property, but they will spend huge sums of money installing very modern living on the inside,” says Atty Beor-Roberts, of Knight Frank’s Cirencester office. “New build still retains a stigma for some people, but it’s quite common to find a wet room bathroom in an old cottage with inglenook fireplaces.”
One developer, Fairfax Properties (fairfaxproperties.co.uk), has capitalised on this craze for the best of both worlds. “Most people aspire to live in a Grade II listed Georgian rectory, because it is a status symbol — a grand house with gravitas,” says David Milligan, of Fairfax. The problem is that there aren’t very many of them around. Fairfax builds new period-style houses. He says: “Queen Anne and Georgian is what most people ask for. The number of people who now want a brand new Georgian house is about equal to the number who would prefer an original one.”
The desire for old and new is not restricted to the rich. Houses at Kevin McCloud’s new affordable development in Swindon, The Triangle (haboakus.co.uk), are modelled on a traditional terraced street.
Isabel Allen, the design director, says: “You have to offer what people will be comfortable with. Some cultures learn to love tower blocks, but we’ve never quite managed it in this country.”
Yet the interiors will be contemporary, with latest technology as standard. “Each house will have a home information portal which tells you when the next bus is coming, how much your bills are and what’s going on in the local community”. So will the next trend in affordable housing be the fibre-optic backbone?
Hip and heritage
At first glance, 3 Queen’s Gate Place looks like any other renovated Victorian house. But here first impressions mislead — this development of five flats in Kensington typifies the heritage outside, high-tech inside that is, for many, the 21st-century ideal.
As Adam Blaskey, of the developer Northbeach, explains, the seven-storey building is “effectively new”, although the 1860s shell of brick and render and the period detailing have been carefully conserved. Inside the sleek apartments only the windows and the cornicing belong to the period. The comfortingly bulky radiators appear to date back to the early 20th-century additions, but even these are new.
The high-tech equipment in each of the apartments includes Rako wireless lighting and the SpeakerCraft MODE system. This allows you to plug in your iPod in one room and listen to your music via a keypad in all, or one of the other rooms.
All this gadgetry does not come cheap. The prices of the flats, which are on sale through Farleys, the estate agents, range from £1.95 million to £4.95 million for the four-bedroom duplex on the ground and lower ground floor.
Wednesday, November 18, 2009
Celebrity short hairstyles
Short Celebrity Hairstyles 2008 fall and Short Celebrity Hairstyles
Short celebrity hairstyles are in vogue, firstly because these hairstyles are easy to manage and hardly take any time to get set and be on the go. Another reason why short hairstyles are much in vogue are because sheer number of hairstyles that are available for short hair
Friday, November 13, 2009
Gambar Spesifikasi Grand Livina
Nissan is spicing up the accepted Nissan Grand Livina 7-seater MPV with this new copy that appearance accessories from Impul. Called the Nissan Grand Livina Acquainted by Impul, it is adapted with a bodykit absolute of a new advanced grille, aperture for the advanced and rear, ancillary skirts, and an Impul rear addition spoiler.
The MPV is additionally adapted with the Impul sports abeyance arrangement which lowers ride acme by 25mm and are acquainted for a sportier drive with bargain anatomy cycle and pitch. The adventurous attending is completed with an Impul Blast II bankrupt muffler, and 17 inch Impul Aura SX-10 admixture auto captivated with Dunlop Formula D 01 205/45R17 tyres.
All apparatus are fabricated in Malaysia except for the admixture wheels, which helps Nissan action the Impul Grand Livina at alone a RM10,500 exceptional over the accepted Nissan Grand Livina as there is no prohibitive acceptation taxes.
The MPV is additionally adapted with the Impul sports abeyance arrangement which lowers ride acme by 25mm and are acquainted for a sportier drive with bargain anatomy cycle and pitch. The adventurous attending is completed with an Impul Blast II bankrupt muffler, and 17 inch Impul Aura SX-10 admixture auto captivated with Dunlop Formula D 01 205/45R17 tyres.
All apparatus are fabricated in Malaysia except for the admixture wheels, which helps Nissan action the Impul Grand Livina at alone a RM10,500 exceptional over the accepted Nissan Grand Livina as there is no prohibitive acceptation taxes.
Specification
Engine
HR15DE Code
Type 4 cylinder inline, 16 valve, DOHC and CVTC
Displacement (cc) 1498
Bore x stroke (mm) 78.0 x 78.4
Compression ratio 10.5:1
Max. output (PS / rpm) 109/6000
Max. torque (kg-m/rpm) 15.1 / 4400
ECCS fuel system
Transmission M / T 5-speed
Steering Rack & wings with EPS
Suspension
Front McPherson strut with stabilizer
Rear torsion beam with stabilizer
Brake
Standard System
Ventilated front discs
Rear Drums
Dimension
Length x width x height (mm) 4420 x 1690 x 1595
Wheelbase (mm) 2600
Ground clearance (mm) 185
Sidewalk weight (kg) 1185
Min. turning radius (m) 5.3 m
85/65 R15 tire size
Monocoque construction body
Fuel tank capacity (L) 52.4 L
Engine
HR15DE Code
Type 4 cylinder inline, 16 valve, DOHC and CVTC
Displacement (cc) 1498
Bore x stroke (mm) 78.0 x 78.4
Compression ratio 10.5:1
Max. output (PS / rpm) 109/6000
Max. torque (kg-m/rpm) 15.1 / 4400
ECCS fuel system
Transmission M / T 5-speed
Steering Rack & wings with EPS
Suspension
Front McPherson strut with stabilizer
Rear torsion beam with stabilizer
Brake
Standard System
Ventilated front discs
Rear Drums
Dimension
Length x width x height (mm) 4420 x 1690 x 1595
Wheelbase (mm) 2600
Ground clearance (mm) 185
Sidewalk weight (kg) 1185
Min. turning radius (m) 5.3 m
85/65 R15 tire size
Monocoque construction body
Fuel tank capacity (L) 52.4 L
Gambar Spesifikasi mobil Nisan New X-trail
Several years ago, at school, there was a adolescent guy called Bradley. Now Bradley was about 6-feet tall, was adequately lanky, and was as white as archetype paper. Yet somehow he managed to be blacker than Fiddy Cent. You see, his cap was consistently backwards, his agreeable repertoire comprised every rap song anytime written, and his jeans were baggier than a abrasion cutting a tuxedo.
Bradley’s botheration was image. He aloof couldn’t acquire what he was, and several years later, he was no hip-hop music producer. No, he was aloof addition white guy again, and was aback to normal. Which is why it affronted me at the time, that he couldn’t aloof be himself. Why did he accept to try to affect everyone?
The aforementioned goes with the Australian car market. What is it with bodies affairs four-wheel-drives back they’re acutely not activity to anytime go off-road? I accept several accompany who accept bought soft-roaders and debris to alike booty them bottomward to the beach. “I ability blemish it” was one of the responses, and what afraid me alike added was that they were asleep serious.
The aforementioned goes with the Australian car market. What is it with bodies affairs four-wheel-drives back they’re acutely not activity to anytime go off-road? I accept several accompany who accept bought soft-roaders and debris to alike booty them bottomward to the beach. “I ability blemish it” was one of the responses, and what afraid me alike added was that they were asleep serious.
Engine choices are also changed from two to one as only a 2-litre petrol engine is available. This is the MR20DE 4-cylinder engine, different from the one in the first X-Trail which had a QR-series engine. The all-aluminium MR engine series was jointly developed by Nissan and Renault and is used in the French carmaker’s models too. The 2-litre version for the new X-Trail produces 139 bhp/198 Nm and has enhanced efficiency with variable valve timing. It’s actually the same RON95-compatible engine as found in the Sylphy (but tweaked for enhanced torque) and like the sedan, it also uses Nissan’s XTRONIC CVT with 6 speeds.
The SUV’s engine and transmission also ensure superior fuel economy. Tests have shown that the X-Trail’s average fuel consumption is a healthy 14km per litre (Japan 10-15 mode) - and this is comparable to that of many sedans on the road today.
These include bi-xenon headlamps for improved visibility at night and during bad whether; an intelligent system for true keyless entry and startups; enhanced audio system with MP3 playback, six virtual CDs, USB port, AUX jack, SD Card connectivity, Bluetooth function and Telephone Control Input; as well as dual air bags, ABS, BA (Brake Assist) and six-star safety rating by the Japanese New Car Assessment Programme.
These include bi-xenon headlamps for improved visibility at night and during bad whether; an intelligent system for true keyless entry and startups; enhanced audio system with MP3 playback, six virtual CDs, USB port, AUX jack, SD Card connectivity, Bluetooth function and Telephone Control Input; as well as dual air bags, ABS, BA (Brake Assist) and six-star safety rating by the Japanese New Car Assessment Programme.
Thursday, November 12, 2009
Sctv vs BRI
Sctv merupakan stasiun televisi ternama yang ada di Indonesia, karena acara acaranya sangat mendidik untuk masyarakat indonesia terutama acara liputan enam....
Oleh karena itu kiat musti tahu sejarahnya dulu..
Sejarahnya
SCTV
SCTV (awalnya singkatan dari 'Surabaya Central Televisi') mengudara pertama kali pada tanggal 24 Agustus 1990 di Surabaya, Jawa Timur, dengan jangkauan wilayah Surabaya dan sekitarnya (Gresik, Lamongan, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Pasuruan, Bangkalan). Pada tahun 1991, didirikan stasiun SCTV Bali di Denpasar dan SCTV Surakarta di Surakarta. Sejak itu kepanjangan SCTV menjadi Surya Citra Televisi.
Televisi nasional
Pada tahun 1993, SCTV mengudara secara nasional. Secara bertahap, dalam kurun waktu 1993-1998 SCTV memindahkan basis operasi siaran nasionalnya dari Surabaya ke Jakarta. Saat ini kantor pusatnya di Senayan City Jalan Asia Afrika Lot 19, Jakarta Pusat. SCTV juga memiliki studio penta di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Sejak pertengahan 90-an, SCTV yang semula satu manajemen dengan RCTI akhirnya keduanya berpisah manajemen.
Saat ini kepemilikan SCTV dikuasai oleh grup Elang Mahkota Teknologi, melalui PT.Surya Citra Media Tbk. Direktur Utama SCTV ialah Fofo Sariaatmadja.
Acara Sinetron Unggulan 2008 / TOP 10 ver AGB Nielsen
Kepompong
Cinta Fitri (sesi Ramadhan)
Melati Untuk Marvel
Piala Dunia 2006
SCTV menjadi satu-satunya pemegang hak siar pertandiangan Piala Dunia 2006 di Indonesia
Senayan City
SCTV resmi berkantor di Senayan City sejak Februari 2008 yang sebelumnya berada di Jalan Gatot Subroto Kavling 21 Jakarta. Komplek Senayan City ditargetkan menjadi Super Komplek Media, Entertainment & Style pertama di Indonesia. Dengan konsep ini diharapkan SCTV menjadi perintis dalam pengembangan New Media.
Acara Unggulan Lainnya
Liputan 6 (berita)
BUSER (acara televisi)
Gala Sinema SCTV, dulu dikenal sebagai Sinema Utama SCTV
Gala Bollywood SCTV
Box Office SCTV, dikenal sebagai Gala Hollywood SCTV
Gala Mandarin SCTV, dulu dikenal sebagai Sinema Asia SCTV
Cinemaholic SCTV
Cookies (Acara Remaja)
Lemon Tea (Acara Remaja)
Was Was (Infotainment)
Ada Gosip (Infotainment)
Hip Hip HURA (musik)
Hot Shot (Infotainment)
Kasak Kusuk (Infotainment)
Kasak Kusuk Investigasi (investigasi)
Inbox (musik)
By Request (musik)
Playboy Kabel
Kontak Jodoh
Pacar Pertama
Backstreet
Cinta Lokasi
Mak Comblang
Cinta Monyet
Mata Hati
Cinta Lama Bersemi Kembali
Di Ambang Fajar (religi)
Tukar Nasib (Reality Show)
Pemberian Misterius (Reality Show
Sedangkan Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.
Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.
Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim).
Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum.
Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas.
Sampai sekarang PT. BRI (Persero) yang didirikan sejak tahun 1895 tetak konsisten memfokuskan pada pelayanan kepada masyarakat kecil, diantaranya dengan memberikan fasilitas kredit kepada golongan pengusaha kecil. Hal ini antara lain tercermin pada perkembangan penyaluran KUK (Kredit Usaha Kecil) pada tahun 1994 sebesar Rp. 6.419,8 milyar yang meningkat menjadi Rp. 8.231,1 milyar pada tahun 1995 dan pada tahun 1999 sampai dengan bulan September sebesar Rp. 20.466 milyar.
Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat maka sampai saat ini Bank Rakyat Indonesia mempunyai unit kerja yang berjumlah 4.447 buah, yang terdiri dari 1 Kantor Pusat BRI, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor Inspeksi /SPI, 170 Kantor Cabang (dalam negeri), 145 Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor Cabang Khusus, 1 New York Agency, 1 Caymand Island Agency, 1 Kantor Perwakilan Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 Kantor Mobil Bank, 193 P.POINT,3.705 BRI UNIT dan 357 Pos Pelayanan Desa.
Kepemilikannya Bank Rakyat Indonesia (Persero) masih 100% ditangan Pemerintah Republik Indonesia.
Oleh karena itu BRI merupakan Bank yang hanya beroperasi di Indonesia, dan tidak kalah terkenal dengan Bank yang ada di dunia...
View more
BRI
VS
SCTV
Oleh karena itu kiat musti tahu sejarahnya dulu..
Sejarahnya
SCTV
SCTV (awalnya singkatan dari 'Surabaya Central Televisi') mengudara pertama kali pada tanggal 24 Agustus 1990 di Surabaya, Jawa Timur, dengan jangkauan wilayah Surabaya dan sekitarnya (Gresik, Lamongan, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Pasuruan, Bangkalan). Pada tahun 1991, didirikan stasiun SCTV Bali di Denpasar dan SCTV Surakarta di Surakarta. Sejak itu kepanjangan SCTV menjadi Surya Citra Televisi.
Televisi nasional
Pada tahun 1993, SCTV mengudara secara nasional. Secara bertahap, dalam kurun waktu 1993-1998 SCTV memindahkan basis operasi siaran nasionalnya dari Surabaya ke Jakarta. Saat ini kantor pusatnya di Senayan City Jalan Asia Afrika Lot 19, Jakarta Pusat. SCTV juga memiliki studio penta di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Sejak pertengahan 90-an, SCTV yang semula satu manajemen dengan RCTI akhirnya keduanya berpisah manajemen.
Saat ini kepemilikan SCTV dikuasai oleh grup Elang Mahkota Teknologi, melalui PT.Surya Citra Media Tbk. Direktur Utama SCTV ialah Fofo Sariaatmadja.
Acara Sinetron Unggulan 2008 / TOP 10 ver AGB Nielsen
Kepompong
Cinta Fitri (sesi Ramadhan)
Melati Untuk Marvel
Piala Dunia 2006
SCTV menjadi satu-satunya pemegang hak siar pertandiangan Piala Dunia 2006 di Indonesia
Senayan City
SCTV resmi berkantor di Senayan City sejak Februari 2008 yang sebelumnya berada di Jalan Gatot Subroto Kavling 21 Jakarta. Komplek Senayan City ditargetkan menjadi Super Komplek Media, Entertainment & Style pertama di Indonesia. Dengan konsep ini diharapkan SCTV menjadi perintis dalam pengembangan New Media.
Acara Unggulan Lainnya
Liputan 6 (berita)
BUSER (acara televisi)
Gala Sinema SCTV, dulu dikenal sebagai Sinema Utama SCTV
Gala Bollywood SCTV
Box Office SCTV, dikenal sebagai Gala Hollywood SCTV
Gala Mandarin SCTV, dulu dikenal sebagai Sinema Asia SCTV
Cinemaholic SCTV
Cookies (Acara Remaja)
Lemon Tea (Acara Remaja)
Was Was (Infotainment)
Ada Gosip (Infotainment)
Hip Hip HURA (musik)
Hot Shot (Infotainment)
Kasak Kusuk (Infotainment)
Kasak Kusuk Investigasi (investigasi)
Inbox (musik)
By Request (musik)
Playboy Kabel
Kontak Jodoh
Pacar Pertama
Backstreet
Cinta Lokasi
Mak Comblang
Cinta Monyet
Mata Hati
Cinta Lama Bersemi Kembali
Di Ambang Fajar (religi)
Tukar Nasib (Reality Show)
Pemberian Misterius (Reality Show
Sedangkan Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.
Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.
Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim).
Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum.
Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas.
Sampai sekarang PT. BRI (Persero) yang didirikan sejak tahun 1895 tetak konsisten memfokuskan pada pelayanan kepada masyarakat kecil, diantaranya dengan memberikan fasilitas kredit kepada golongan pengusaha kecil. Hal ini antara lain tercermin pada perkembangan penyaluran KUK (Kredit Usaha Kecil) pada tahun 1994 sebesar Rp. 6.419,8 milyar yang meningkat menjadi Rp. 8.231,1 milyar pada tahun 1995 dan pada tahun 1999 sampai dengan bulan September sebesar Rp. 20.466 milyar.
Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat maka sampai saat ini Bank Rakyat Indonesia mempunyai unit kerja yang berjumlah 4.447 buah, yang terdiri dari 1 Kantor Pusat BRI, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor Inspeksi /SPI, 170 Kantor Cabang (dalam negeri), 145 Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor Cabang Khusus, 1 New York Agency, 1 Caymand Island Agency, 1 Kantor Perwakilan Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 Kantor Mobil Bank, 193 P.POINT,3.705 BRI UNIT dan 357 Pos Pelayanan Desa.
Kepemilikannya Bank Rakyat Indonesia (Persero) masih 100% ditangan Pemerintah Republik Indonesia.
Oleh karena itu BRI merupakan Bank yang hanya beroperasi di Indonesia, dan tidak kalah terkenal dengan Bank yang ada di dunia...
View more
BRI
VS
SCTV
Sctv vs BRI
Sctv merupakan stasiun televisi ternama yang ada di Indonesia, karena acara acaranya sangat mendidik untuk masyarakat indonesia terutama acara liputan enam....
Oleh karena itu kiat musti tahu sejarahnya dulu..
Sejarahnya
SCTV
SCTV (awalnya singkatan dari 'Surabaya Central Televisi') mengudara pertama kali pada tanggal 24 Agustus 1990 di Surabaya, Jawa Timur, dengan jangkauan wilayah Surabaya dan sekitarnya (Gresik, Lamongan, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Pasuruan, Bangkalan). Pada tahun 1991, didirikan stasiun SCTV Bali di Denpasar dan SCTV Surakarta di Surakarta. Sejak itu kepanjangan SCTV menjadi Surya Citra Televisi.
Televisi nasional
Pada tahun 1993, SCTV mengudara secara nasional. Secara bertahap, dalam kurun waktu 1993-1998 SCTV memindahkan basis operasi siaran nasionalnya dari Surabaya ke Jakarta. Saat ini kantor pusatnya di Senayan City Jalan Asia Afrika Lot 19, Jakarta Pusat. SCTV juga memiliki studio penta di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Sejak pertengahan 90-an, SCTV yang semula satu manajemen dengan RCTI akhirnya keduanya berpisah manajemen.
Saat ini kepemilikan SCTV dikuasai oleh grup Elang Mahkota Teknologi, melalui PT.Surya Citra Media Tbk. Direktur Utama SCTV ialah Fofo Sariaatmadja.
Acara Sinetron Unggulan 2008 / TOP 10 ver AGB Nielsen
Kepompong
Cinta Fitri (sesi Ramadhan)
Melati Untuk Marvel
Piala Dunia 2006
SCTV menjadi satu-satunya pemegang hak siar pertandiangan Piala Dunia 2006 di Indonesia
Senayan City
SCTV resmi berkantor di Senayan City sejak Februari 2008 yang sebelumnya berada di Jalan Gatot Subroto Kavling 21 Jakarta. Komplek Senayan City ditargetkan menjadi Super Komplek Media, Entertainment & Style pertama di Indonesia. Dengan konsep ini diharapkan SCTV menjadi perintis dalam pengembangan New Media.
Acara Unggulan Lainnya
Liputan 6 (berita)
BUSER (acara televisi)
Gala Sinema SCTV, dulu dikenal sebagai Sinema Utama SCTV
Gala Bollywood SCTV
Box Office SCTV, dikenal sebagai Gala Hollywood SCTV
Gala Mandarin SCTV, dulu dikenal sebagai Sinema Asia SCTV
Cinemaholic SCTV
Cookies (Acara Remaja)
Lemon Tea (Acara Remaja)
Was Was (Infotainment)
Ada Gosip (Infotainment)
Hip Hip HURA (musik)
Hot Shot (Infotainment)
Kasak Kusuk (Infotainment)
Kasak Kusuk Investigasi (investigasi)
Inbox (musik)
By Request (musik)
Playboy Kabel
Kontak Jodoh
Pacar Pertama
Backstreet
Cinta Lokasi
Mak Comblang
Cinta Monyet
Mata Hati
Cinta Lama Bersemi Kembali
Di Ambang Fajar (religi)
Tukar Nasib (Reality Show)
Pemberian Misterius (Reality Show
Sedangkan Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.
Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.
Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim).
Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum.
Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas.
Sampai sekarang PT. BRI (Persero) yang didirikan sejak tahun 1895 tetak konsisten memfokuskan pada pelayanan kepada masyarakat kecil, diantaranya dengan memberikan fasilitas kredit kepada golongan pengusaha kecil. Hal ini antara lain tercermin pada perkembangan penyaluran KUK (Kredit Usaha Kecil) pada tahun 1994 sebesar Rp. 6.419,8 milyar yang meningkat menjadi Rp. 8.231,1 milyar pada tahun 1995 dan pada tahun 1999 sampai dengan bulan September sebesar Rp. 20.466 milyar.
Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat maka sampai saat ini Bank Rakyat Indonesia mempunyai unit kerja yang berjumlah 4.447 buah, yang terdiri dari 1 Kantor Pusat BRI, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor Inspeksi /SPI, 170 Kantor Cabang (dalam negeri), 145 Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor Cabang Khusus, 1 New York Agency, 1 Caymand Island Agency, 1 Kantor Perwakilan Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 Kantor Mobil Bank, 193 P.POINT,3.705 BRI UNIT dan 357 Pos Pelayanan Desa.
Kepemilikannya Bank Rakyat Indonesia (Persero) masih 100% ditangan Pemerintah Republik Indonesia.
Oleh karena itu BRI merupakan Bank yang hanya beroperasi di Indonesia, dan tidak kalah terkenal dengan Bank yang ada di dunia...
View more
BRI
VS
SCTV
Oleh karena itu kiat musti tahu sejarahnya dulu..
Sejarahnya
SCTV
SCTV (awalnya singkatan dari 'Surabaya Central Televisi') mengudara pertama kali pada tanggal 24 Agustus 1990 di Surabaya, Jawa Timur, dengan jangkauan wilayah Surabaya dan sekitarnya (Gresik, Lamongan, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Pasuruan, Bangkalan). Pada tahun 1991, didirikan stasiun SCTV Bali di Denpasar dan SCTV Surakarta di Surakarta. Sejak itu kepanjangan SCTV menjadi Surya Citra Televisi.
Televisi nasional
Pada tahun 1993, SCTV mengudara secara nasional. Secara bertahap, dalam kurun waktu 1993-1998 SCTV memindahkan basis operasi siaran nasionalnya dari Surabaya ke Jakarta. Saat ini kantor pusatnya di Senayan City Jalan Asia Afrika Lot 19, Jakarta Pusat. SCTV juga memiliki studio penta di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Sejak pertengahan 90-an, SCTV yang semula satu manajemen dengan RCTI akhirnya keduanya berpisah manajemen.
Saat ini kepemilikan SCTV dikuasai oleh grup Elang Mahkota Teknologi, melalui PT.Surya Citra Media Tbk. Direktur Utama SCTV ialah Fofo Sariaatmadja.
Acara Sinetron Unggulan 2008 / TOP 10 ver AGB Nielsen
Kepompong
Cinta Fitri (sesi Ramadhan)
Melati Untuk Marvel
Piala Dunia 2006
SCTV menjadi satu-satunya pemegang hak siar pertandiangan Piala Dunia 2006 di Indonesia
Senayan City
SCTV resmi berkantor di Senayan City sejak Februari 2008 yang sebelumnya berada di Jalan Gatot Subroto Kavling 21 Jakarta. Komplek Senayan City ditargetkan menjadi Super Komplek Media, Entertainment & Style pertama di Indonesia. Dengan konsep ini diharapkan SCTV menjadi perintis dalam pengembangan New Media.
Acara Unggulan Lainnya
Liputan 6 (berita)
BUSER (acara televisi)
Gala Sinema SCTV, dulu dikenal sebagai Sinema Utama SCTV
Gala Bollywood SCTV
Box Office SCTV, dikenal sebagai Gala Hollywood SCTV
Gala Mandarin SCTV, dulu dikenal sebagai Sinema Asia SCTV
Cinemaholic SCTV
Cookies (Acara Remaja)
Lemon Tea (Acara Remaja)
Was Was (Infotainment)
Ada Gosip (Infotainment)
Hip Hip HURA (musik)
Hot Shot (Infotainment)
Kasak Kusuk (Infotainment)
Kasak Kusuk Investigasi (investigasi)
Inbox (musik)
By Request (musik)
Playboy Kabel
Kontak Jodoh
Pacar Pertama
Backstreet
Cinta Lokasi
Mak Comblang
Cinta Monyet
Mata Hati
Cinta Lama Bersemi Kembali
Di Ambang Fajar (religi)
Tukar Nasib (Reality Show)
Pemberian Misterius (Reality Show
Sedangkan Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.
Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.
Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim).
Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum.
Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas.
Sampai sekarang PT. BRI (Persero) yang didirikan sejak tahun 1895 tetak konsisten memfokuskan pada pelayanan kepada masyarakat kecil, diantaranya dengan memberikan fasilitas kredit kepada golongan pengusaha kecil. Hal ini antara lain tercermin pada perkembangan penyaluran KUK (Kredit Usaha Kecil) pada tahun 1994 sebesar Rp. 6.419,8 milyar yang meningkat menjadi Rp. 8.231,1 milyar pada tahun 1995 dan pada tahun 1999 sampai dengan bulan September sebesar Rp. 20.466 milyar.
Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat maka sampai saat ini Bank Rakyat Indonesia mempunyai unit kerja yang berjumlah 4.447 buah, yang terdiri dari 1 Kantor Pusat BRI, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor Inspeksi /SPI, 170 Kantor Cabang (dalam negeri), 145 Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor Cabang Khusus, 1 New York Agency, 1 Caymand Island Agency, 1 Kantor Perwakilan Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 Kantor Mobil Bank, 193 P.POINT,3.705 BRI UNIT dan 357 Pos Pelayanan Desa.
Kepemilikannya Bank Rakyat Indonesia (Persero) masih 100% ditangan Pemerintah Republik Indonesia.
Oleh karena itu BRI merupakan Bank yang hanya beroperasi di Indonesia, dan tidak kalah terkenal dengan Bank yang ada di dunia...
View more
BRI
VS
SCTV
Monday, November 9, 2009
Energi kita
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah. Kondisi ini dapat mendorong negara Indonesia menjadi negara maju asalkan pengelolaan sumber daya alamnya dikelola dengan benar. Terutama sumber daya alam minyak bumi yang sangat menguntungkan karena harga minyak bumi saat ini sangat tinggi sehingga berpotensi menjadi penghail devisa yang besar.
Melalui pertamina, impian negara kita untuk menjadi negara maju dapat terwujudkan. Karena Pertamina merupakan organisasi yang dikhususkan dalam pengelolaan minyak bumi sehingga dapat berkosentrasi melihat peluang bisnis yang bisa menguntungkan Bangsa Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan membuat SPBU di Australia yang menaikan prestise Pertamina di mata dunia.
Pertamina juga merupakan organisasi yang berisi para ahli - ahli dalam bidang Pertambangan dan Dunia Bisnis. Para ahli itu kebanyakan berasal dari anak - anak bangsa walaupun ada sebagian dari warga negara asing.
Melalui pertamina, impian negara kita untuk menjadi negara maju dapat terwujudkan. Karena Pertamina merupakan organisasi yang dikhususkan dalam pengelolaan minyak bumi sehingga dapat berkosentrasi melihat peluang bisnis yang bisa menguntungkan Bangsa Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan membuat SPBU di Australia yang menaikan prestise Pertamina di mata dunia.
Pertamina juga merupakan organisasi yang berisi para ahli - ahli dalam bidang Pertambangan dan Dunia Bisnis. Para ahli itu kebanyakan berasal dari anak - anak bangsa walaupun ada sebagian dari warga negara asing.
Energi kita
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah. Kondisi ini dapat mendorong negara Indonesia menjadi negara maju asalkan pengelolaan sumber daya alamnya dikelola dengan benar. Terutama sumber daya alam minyak bumi yang sangat menguntungkan karena harga minyak bumi saat ini sangat tinggi sehingga berpotensi menjadi penghail devisa yang besar.
Melalui pertamina, impian negara kita untuk menjadi negara maju dapat terwujudkan. Karena Pertamina merupakan organisasi yang dikhususkan dalam pengelolaan minyak bumi sehingga dapat berkosentrasi melihat peluang bisnis yang bisa menguntungkan Bangsa Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan membuat SPBU di Australia yang menaikan prestise Pertamina di mata dunia.
Pertamina juga merupakan organisasi yang berisi para ahli - ahli dalam bidang Pertambangan dan Dunia Bisnis. Para ahli itu kebanyakan berasal dari anak - anak bangsa walaupun ada sebagian dari warga negara asing.
Melalui pertamina, impian negara kita untuk menjadi negara maju dapat terwujudkan. Karena Pertamina merupakan organisasi yang dikhususkan dalam pengelolaan minyak bumi sehingga dapat berkosentrasi melihat peluang bisnis yang bisa menguntungkan Bangsa Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan membuat SPBU di Australia yang menaikan prestise Pertamina di mata dunia.
Pertamina juga merupakan organisasi yang berisi para ahli - ahli dalam bidang Pertambangan dan Dunia Bisnis. Para ahli itu kebanyakan berasal dari anak - anak bangsa walaupun ada sebagian dari warga negara asing.
Friday, November 6, 2009
Subscribe to:
Posts (Atom)